MODUL
9
PERUBAHAN, MODERNISASI DAN GLOBALISASI
A. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang tidak berubah.
Begitu juga manusia. Anda tentunya telah
mengerti tentang bagaimana manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, keberadaan
manusia sangat tergantung pada keberadaan manusia lain. Dengan kata
lain, manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat
berkepentingan untuk menjadi anggota dari suatu kelompok (rnasyarakat). Keberadaannya dalam suatu kelompok (masyarakat) sangat dipengaruhi dan mempengaruhi anggota rnasyarakat yang lain. Bahkan, bukan hanya anggota dari rnasyarakat tersebut akan
tetapi juga mempengaruhi sistem nilai
dan perilaku yang berkembang. Seberapa jauh
peran anggota rnasyarakat mempengaruhi sistem nilai dan perilaku masyarakat tentunya sangat tergantung pada besar kecilnya pengaruh (power)
yang diakui oleh anggota rnasyarakat yang lain.
Dengan demikian, dalam perannya sebagai anggota
rnasyarakat, manusia memiliki peranan yang signifikan terkait dengan terjadinya perubahan pada
rnasyarakat.
Perubahan sosial adalah keadaan dinamis yang terjadi pada kelompok sosial, interaksi sosial,
stratifikasi sosial dan institusi sosial. Dengan kata lain, perubahan sosial adalah
keadaan dinamis dalam masyarakat. Menurut Soekandar Wiraatmaja (1972) yang dimaksud dengan
perubahan sosial adalah perubahan terhadap proses-proses sosial atau mengenai susunan
masyarakat. Sedangkan perubahan budaya lebih luas dan mencakup segala segi kebudayaan, seperti
kepercayaan, pengetahuan, bahasa, teknologi, dan sebagainya. Terjadinya perubahan budaya
dipermudah dengan adanya kontak dengan kebudayaan-kebudayaan Iain yang akhirnya akan
terjadi difiisi (percampuran
budaya).
Dalam pengertian lain, perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan dalam masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap dan pola perilaku sosial individu dan kelompok
masyarakat. Sementara, perubahan budaya diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam sistem
ide yang dimiliki bersama dalam
berbagai bidang kehidupan dari masyarakat yang
bersangkutan.
Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup dalam dinamika sosial budaya
dari kehidupannya, Perubahan sosial budaya membawa manusia sebagai makhluk yang dinamis
seiring dengan perubahan kondisi di luar diri manusia (baik perubahan yang terjadi pada
lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya). Kemampuan adaptasi manusia terhadap berbagai perubahan yang terjadi akan mempengaruhi tingkat kemampuan hidup
manusia itu sendiri. Perubahan
sosia! budaya yang sangat cepat juga dapat mempengaruhi kondisi sosial budaya dari masyarakat
yang ada.
Perubahan sosial budaya masyarakat juga dipengaruhi oleh kemampuan
berpikir manusia-manusia anggotanya yang setanjutnya merubah peradaban mereka sendiri. Menurut teorinya
tentang "Hukum Tiga Tahap", Comte melihat bahwa kemajuan progresif peradaban manusia
mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama dan tidak terelakkan. Pada tahap pertama Comte
melihat bahwa semua hubungan
sosial bersifat militer dan masyarakat yang senantiasa bertujuan menundukkan masyarakat lain.
Semua konsepsi teoretik dilandaskan pada pemikiran mengenai kekuatan-kekuatan adikodrati. Pengamatan dituntun oleh
imajinasi dan penelitian tidak dibenarkan.Tahap pertama ini disebut sebagai tahap Teologis dan
Militer. Pada tahap ini anggota masyarakat tunduk dengan hal-hal yang bersifat ke-Tuhan-an dan kodrati. Kemudian pada tahap kedua,
yaitu tahap Metafisik dan Yuridis, manusia sudah mulai melakukan imajinasi
yang bersifat abstrak yang sesungguhnya dibuat oleh manusia itu juga. Selanjutnya pada tahap ketiga,
yang disebut sebagai tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri, manusia sudah mulai melakukan studi tentang
hukum-hukurn alam dan menjadikan pemikiran-pemikiran yang ilmiah dan positif
(positivisme) sebagai dasar kehidupannya, sehingga imajinasi telah digeser oleh pengamatan dan konsepsi-konsepsi teoretik yang bersifat positif
(ilmiah). Tahap perkembangan peradaban yang
ketiga inilah yang selanjutnya membawa perubahan
pada kondisi dimana semakin banyaknya kemajuan teknologi
industri dan pengetahuan modern
yang merubah berbagai segi kehidupan manusia, bahkan sampai pada perubahan makna ke-Tuhan-an.
Ada berbagai macam proses yang menyebabkan perubahan sosial budaya, di antaranya adalah
akulturasi, asimilasi, difusi, inovasi, modernisasi dan globalisasi. Modernisasi
adalah proses perubahan tradisi, sikap, dan sistem nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan
kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa Iain, sehingga suatu bangsa dapat bertahan secara
wajar di tengah-tengah tekanan berbagai
masalah hidup di dunia dewasa ini Sedangkan globalisasi adalah suatu sistem atau tatanan
yang menyebabkan seseorang atau negara tidak mungkin untuk mengisolasikan diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi
dan komunikasi dunia. Artinya, globalisasi adalah suatu kondisi dimana tidak ada lagi batas-batas
antara satu negara dengan negara lain dalam hal teknologi komunikasi. Sedangkan dilihat
dari bentuknya, perubahan sosial
budaya dapat terjadi dalam 3 bentuk, yaitu :
1.. Perubahan secara lambat dan Perubahan secara cepat
Perubahan secara lambat yaitu perubahan yang memakan waktu lama, misalnya evolusi. Sedangkan
perubahan secara cepat yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat, misalnya
revolusi.
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan Perubahan yang pengaruhnya
besar
besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi
kehidupan masyarakat, misalnya perubahan gaya berpakaian (mode), gaya potongan rambut, dan sebagainya. Sedangkan, perubahan
yang membawa pengaruh besar adalah
perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan tersebut terjadi pada unsur-unsur sosial budaya, misainya adalah
industriaiisasi yang membawa pengaruh
pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, struktur sosial dan
hubungan kekerabatan.
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelunwya oleh
pihak-pihak tertentu yang ada dalarn masyarakat, rnisalnya pembangunan jalan kampung,
pembangunan industri
nuklir dan sebagainya Sedangkan, perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang
tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya
perubahan yang tidak dihendaki ini muncul
sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.
B. MODERNISASI DAN GLOBALISASI
Sejarah peradaban manusia membuktikan adanya
kondisi dinamis dari :ehidupan
manusia yang terus berkembang. Perkembangan peradaban nanusia didorong oleh adanya penemuan mesin-mesin teknologi dan teknik-
teknik produksi yang menyebabkan terjadinya
modemisasi dalam berbagai kehidupan manusia. Mesin-mesin industri dan teknologi
komunikasi terus-menerus dikembangkan karena dukungan perkembangan di dunia ilmu pengetahuan. Peradaban manusia
berubah menjadi sernakin dinamis, rasional dan modern, melalui proses yang disebut dengan
modemisasi. Apa ttu modemisasi?
Konsep modemisasi sering kali dikaitkan dengan konsep
westernisasi, di mana, dalam konteks modemisasi, penggunaan cara-cara budaya Barat maupun barang-barang materi dari
Barat merupakan bagian dari proses modemisasi. Selain ttu, isu tentang
industrialisasi, demokrasi, dan ekonomi pasar
menjadi komponen yang muncul bersama-sama dalam proses modemisasi tersebut. Ekonomi pasar yang terjadi pun sernakin ke arah kapitalistik
yang pada akhimya mempengaruhi segala segi kehidupan manusia.
Schorrl juga memberikan definisi yang tidak
jauh berbeda penekanannya, di
mana ia mendefmisikan modemisasi sebagai proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke
dalam semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda
tetapi tujuan utamanya untuk
mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam arti yang
seluas-luasnya, sepanjang tnasih dapai diterima oieh masyarakat yang
bersangkutan. Definisi yang
hampir serupa juga dikemukan oleh Smith, dimana
modemisasi didefinisikan sebagai
proses yang dilandasi
oieh seperangkat rencana dan
kebijakan yang disadari
untuk mengubah
masyarakat ke arah kehidupan
masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian lebih maju dalam
derajat kehormatan tertentu. Dengan kata lain,
modemisasi mengandung
unsur-unsur 1) perubahan yang bergerak maju ecara linier, 2) adanya pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan,. 3) didukung dengan adanya perkembangan teknologi di
berbagai kehidupan
manusia, serta 4) mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia yang berusaha mengejar kehidupan yang lebih maju dan
modern.
Pengamh modernisasi dalam segi-segi kehidupan
manusia cukup besar, terutama pengaruhnya terhadap gaya hidup, perubahan nilai dan norma, bahkan bentuk relasi sosial
dalam keluarga.
Dari dunia keilmuan, proses
modernisasi di dunia memberikan fokus kajian
tersendiri bagi beberapa ahli yang kemudian berusaha mengembangkan teori-teori modernisasi. Arief Budiman (1995:37-38) melihatnya dalam lima varian teori Modernisasi
yaitu (1) teori Harrod-Domar,
yang menekankan bahwa pembangunan
hanya merupakan masalah penyediaan
modal untuk investasi.
(2) teori McClelland yang
menekankan pada aspek-aspek psikotogi individu, yaitu melalui pendidikan
individual kepada anak-anak di lingkungan keluarga, dan pembangunan akan teriaksana apabila terdapat jumlah wiraswasta yang banyak. (3)
teori Weber yang menekankan pada nilai-nilai budaya. Nilai-nilai dalam masyarakat ini,
antara lain melalui agama, mempunyai peran yang menentukan dalam mempengaruhi tingkah laku individu. (4)
Teori Rostow, yang menekankan pada adanya lembaga-lembaga sosial
^dan politik yang mendukung proses
pembangunan. (5) teori Inkeles dan
Smith yang menekankan lingkungan material, dalam hal ini lingkungan
pekerjaan, sebagai salah satu cari terbaik untuk membentuk manusia modern yang dapat membangun.
membentuk
manusia modern. Modern
merupafcan simbol kemajuan, pemikiran rasional, cara kerja eftsien dan
merupakan ciri masyarakat maju.
Sebagai suatu proses perubahan yang mengarah pada kemajuan, modernisasi
ternyata juga memberikan dampak lain yang negatif, misalnya:
1. perilaku materialistic yaitu perilaku yang lebih
mengejar kekayaan materi dibanding dengan kualitas diri;
2.
perilaku individualistic yaitu memperjuangkan
kepentingan dirinya sendiri dibanding menolong orang Iain;
3.
perilaku konsumerisme, yaitu perilaku hidup yang boros/konsumtif;
4.
kesenjangan sosial ekonomi, yaitu timbulnya pelapisan sosial yang kuat antara yang kaya dengan yang miskin;
5.
pencemaran/kerusakan lingkungan alam;
6.
kriminalitas;
7.
kenakalan remaja.
Kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa saling
berhubungan dalam bidang ekonomi,
sosial, politik, dan budaya.
Dengan demikian, secara umum, dalam pembahasah tentang
globalisasi, cita
dihadapkan pada 3 konsep utama dart globalisasi tersebut, yaitu:
1. Disembedding, yaitu hubungan-hubungan sosial
yang tidak lagi berada
pada konteks lokal tetapi lebih
pada situasi yang global.
2.
Space-time distanciation, yaitu proses melalui mana jarak dan waktu menjadi lebih padat sehingga kejadian-kejadian di dunia dapat
dirasakan dengan cepat melalui media.
3. Localisation, yaitu proses yang menempatkan
suku bangsa, bahasa, budaya, konomi, dan gaya hidup muncul sebagai
identitas individuyang penting.
Berikut
ini adalah beberapa
ciri yang menandakan
semakin erkembangnya fenomena globalisasi di dunia, yaitu:
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan
barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui
pergerakan massa, semacam turisme, memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
2.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat
dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World
Trade Organization (WTO).
3.
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). Saat ini kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengaiaman baru mengenai hal-hal yang rnelintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam b\dangfashiont Hteratur, dan
makanan.
4.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi
regional dan Iain-lain.
Globalisasi terdiri atas 3 (tiga) dimensi, yaitu:7
1.
Ekonomi, yaitu bekerjanya kapitalisme dalam konteks yang global dan
bentuk-bentuknya dalam bidang keuangan, produksi dan pekerjaan.
2.
Politik, yaitu meningkatnya kondisi politik di tingkat internasional
yang membawa pengaruh pada nasion (bangsa).
3.
Budaya, yaitu pemanfaatan aspek-aspek budaya lokal, seperti ideologi, fashions, seni, musik dan Iain-lain dengan
audiences yang lebih luas melalui
teknologi-teknologi baru, seperti internet
Di sisi Iain, globalisasi bukan hanya dapat
dipandang sebagai suatu kondisi mengglobalnya nilai-nilai budaya, akan tetapi juga nilai-nilai
dan pandangan ekonomi, politik, sosial dan lingkungan. Dengan kata lain, akan terbentuknya kondisi ekonomi
global, kondisi politik global, kondisi sosial global, dan kondisi lingkungan global yang
memaksa tiap-tiap negara di dunia uniuk
menjadi bagian dari masyarakat dunia.
Perkembangan teknologi infbrmasi dan komunikasi yang
disinyalte menjadi
faktor utama terjadinya kehidupan global semakin mudah diperoleh; Manusia yang pada hakikatnya
adalah makhluk sosial semakin haus untulc berhubungan dengan masyarakat di negara lain. Jarak
tidak lagi menjadi hambatan karena
teknologi komunikasi dapat mempermudah dan mempercepat
hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain walaupun dipisahkan
dengan jarak bermil-mil jauhnya. Tidak sekedar dapat raendengarkan suara, akan tetapi juga dapat saling
berhadapan selayaknya berbicara tatap muka konvensional,
Keterbukaan dan kebebasan berpendapat mendorong
siswa lebih berani
mengemukakan argumentasi dan pandangannya terhadap sesuatu. Apalagi bila informasi yang
mereka terima jauh lebih berkembang dan up to date dibanding guru atau pengajar.
Oengan kata lain, guru dan pengajar dihadapkan pada suatu keadaan perkembangan yang juga
menuntut mereka untuk mampu mengakses informasi dunia pendidikan dan sain melalui media yang lebih maju. Dengan demikian
pada perkembangannya guru dan pengajar lebih berperan sebagai fasilitator untuk mencari validasi dari
banyak pendapat dan argumentasi siswa
dibandingkan sebagai pemberi materi pelajaran
semata.
Niiai-nilai kebebasan dan keaktifan menjadi bagian
dari nilai-nilai yang dibutuhkan dalam persaingan di dunia global. Akan tetapi tentunya yang
diharapkan bukaniah kebebasan dan keaktifan yang negatif, melainkan suatu nilai
yang dapat mendukung nerilaku kreatif dan inovatif manusia sebagai makhluk individu
yang bebas dan tidak takut menghadapi tantangan.
Beban Globclisasi Bagi Para Pekerja
Globalisasi diingi dengan semakin terbukanya peluang
pasar internasional. Potensi
perkembangan misalnya di pasar bidang pos dan transportasi, sangat menarik
minat berbagai perusahaan baru untuk turut
meraup (aba di bidang ini. Hal yang juga membuat semakin ketatnya persaingan harga.
PERAN
ISBD
DALAM
TANTANGAN
GLOBALISASI
DUNIA
A.
DINAMIKA KEHIDUPAN MANUSIA
DALAM FENOMENA, PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Tak dapat disangsikan bahwa kemajuan pemikiran manusia yang senantiasa berupaya untuk menghasilkan hal-hal bam
dalam hidupnya adalah hal wajar yang
dilakukan sebagai makhluk yang berakal dan berangkat dari asumsi bahwa pemikiran manusia akan senantiasa
merubah kondisi sosial. Pada dasarnya perubahan itu dilakukan dalam upaya
meningkatkan kuaiitas hidup, peradaban {cmlzation) dan kesempurnaan
hidup,
Kemajuan earn dan hasil berpikir manusia
membuat manusia menjadi makhluk yang dinamis, dan ini pula yang kemudian menjadikan manusia sebagai aktor yang berperan penting sebagai agen
perubahan sosial itu sendiri. Contoh
sederhana yang dapat Anda amati adalah orang-orang yang bergerak dalam bidang perfilman. Mereka selalu
berusaha memberikan suatu tampilan
yang baru di dalam film-film yang mereka kerjakan. Masuknya unsur nilai pembaharuan dalam suatu film akan
mampu membuat daya tarik tersendiri
di kalangan anggota masyarakat lain. Hingga akhirnya mampu mempengaruhi pola
pikir dan perilaku masyarakat penontonnya. Dengan demikian, film dan
produk media massa lainnya yang dibuat manusia menjadi media dari usaha agen-agen perubahan sosial budaya untuk mempengaruhi
perspektif dan perilaku masyarakat
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, mari
kita lihat dinamika yang irjadi di negara kita. Sekarang ini kita sedang menghadapi suatu
pergeseran-ergeseran
budaya. Hal ini mungkin dapat dipahami mengingat derasnya arus lobalisasi yang membawa berbagai
budaya baru serta ketidakmampuan kita alam membendung serangan giobalisasi
tersebut itu dan mempertahankan udaya
dasar kita.
Proses modemisasi sampai saat ini masih tampak
dimonopoli oleh lasyarakat perkotaan {urban community), terutama di
kota-kota Negara tdang Berkembang, seperti halnya di Indonesia.
Derasnya pengaruh dari luar masuk ke Indonesia
datang dari berbagai saluran. Yang paling signifikan
selain media massa dan kemajuan teknologi komunikasi dan kiformasi, dunia
pariwisata yang selalu dikembangkan dan dipubiikasikan ke berbagai negara juga memberikan
darapak yang cukup besar, Masuknya turis-turis asing ke Indonesia membuat
berbagai periiaku, gaya pakaian, cara berbicara dan bahasa yang digunakan
serta nilai-nilai yang melekat pada diri mereka yang mayoritas mencerminkan
budaya Barat, kemudian diadopsi oleh masyarakat iokal (Indonesia). Terjadi kontak dan interafcsi sosia! di
antara wisatawan asing
dengan masyarakat Iokal memberikan dampak yang tidak
hanya pada peningkatan penyedia jasa kebutuhan wisatawan, akan fetapi
lebih luas juga berpengaruh pada periiaku, pola hidup dan budaya masyarakat
setempat Kita lihat misalnya bagaimana terjadinya pergeseran budaya
kehidupan masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur yang semuia berbasis
pada aktivitas kehidupan agraris (bertani) bergeser menjadi masyarakat pedagang dan penjual jasa.
B. ISBD DALAM TANTANGAN GLOBALISASI
Bila perubahan tersebut
memberikan dampak yang positif terhadap dan negara
Indonesia, tentunya bukanlah masalah. Permasalahan erletak pada bagaimana kita dapat
mengantisipasi dampak negatif perubahan yang terjadi karena tuntutan modemisasi dan globalisasi itemasional.
Sebagai bangsa, kita tentunya telah memiliki nilai-nilai budaya yang yang dapat menjadi culture
capital bag! kita sebagai bangsa yang tkan tetapi, sebagai suatu nilai, tentunya hal
tersebut hams diturunkan erus-menerus
dari tiap generasi yang satu ke generasi selanjutnya.
pemahaman
kita terhadap budaya, seperti nilai dan norma, adat dan makna dari simbol-simbol budaya yang dimiliki, mempengaruhi da
tingkat kesadaran akan pentingnya pensosialisasian nilai-nilai
tersebut.
0 Response to "PERUBAHAN, MODENISASI DAN GLOBALISASI MODUL 9"
Post a Comment