MODUL 5
MULTIKULTURALISME DAN KESEDERAJATAN
1. Problematika
Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
a. Diskriminasi di
antara Demokrasi dan Hak Asasi
Manusia
memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia, hal ini
disebut Hak Asasi Manusia.
Kewajiban
dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan,
tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia.
Diskriminasi
adalah setiap pembatasan, pelecahan, atau pengucilan yang langsung ataupun
tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras,
etnik, kelompok, bahasa, dan keyakinan politik.
Pelanggaran
hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku.
b.
Integrasi dan Disentegrasi
Setiap
orang bebas memilih kewarnegaraannya, setiap orang berhak mencari suaka untuk
memperoleh perlindungan politik dari Negara lain dan tanpa diskriminasi berhak
menikmati hak-hak yang bersumber dan melekat pada kewarnegaraannya serta wajib
melaksanakan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c.
Bhinneka Tunggal Ika sebagai Salah Satu Upaya Mengatasi Keragaman Sosiokultural
Bangsa
Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarkat, berbangsa, dan
bernegara pada suatu asas kultural yang melekat pada bangsa itu sendri.
Nilai-nilai kenegaraan itu terletak itu terletak pada sila-sila Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika.
2. Manusia
Beradab dalam Keragaman
a. Keragaman Budaya dan
Peradaban
Yang
membedakan manusia sebagai makhluk budaya ialah perwujudan budaya menurut
keadaan ,waktu, dan tempat atau perwujudan budaya menurut keadaan, waktu dan
tempat atau perwujudan budaya dengan menekankan dengan akal, perasaan dan
kehendak sebagai kesatuan dan penekanan pada akal (rasio) saja.
Menurut
pendapat Prof. Sutan Takdir Alisyahbana, apabila perwujudan budaya itu
penekanannya pada akal atau mind, akan timbul peradaban yang berbeda, akal
biasanya selalu dihubungkan dengan peradaban bukan kebudayaan.
Koentjaraningrat
merumuskan kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhannya dari hasil budi dan
kerjanya itu. Setiap bangsa yang ada didunia ini memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda sehingga menimbulkan kebudayaan dan peradaban yang beraneka ragam.
b.
Faktor Penyebab Munculnya Keragaman Peradaban
1. Faktor Lingkungan
Kebudayaan Mahenjo Daro dan Harappa
dan Kebudayaan Yunani.
2. Faktor Filsafat dan
Peradaban
Peradaban menurut konsep Barat lebih
ditekankan pada unsure akal (tingkat berpikir), sedangkan peradaban menurut
konsep Timur lebih mengutamakan pada unsur perasaan (estetis).
3. Faktor Perekonomian
Adanya perbedaan peradaban antara
Negara yang tingkat perekonomian tinggi dengan Negara yang masih berkembang.
c.
Sikap Manusia Beradab dalam Keragaman
Sebagai
manusia beradab, sikap kita terhadap kebudayaan yang beragam adalah mengikuti
perkembangan kebudayaan di daerahnya dan apabila kebudayaan itu tidak sesuai
dengan kita, tidak boleh menganggap remeh kebudayaan tersebut, walaupun kita
tidak harus mengikutinya, tetapi kita wajib mengormatinya.
d.
Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan Hidup Beradab
Contoh
problematika ini merupakan realitas empirik konflik di daerah yang mengancam
integrasi bangsa di satu sisi dan memerlukan solusi konkret dalam
penyelesaiannya di sisi lain.
e.
Pengaruh Keragaman dan Globalisasi terhadap Pengembangan Kepribadian Masyarakat
Menghasilkan
pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif yaitu IPTEKS dan pengaruh
negatif adalah kebudayaan luar yang masuk secara langsung atau tidak dapat
menggeser kebudayaan asli atau bahkan dapat menghilangkan budaya asli itu
sendiri.
3. Makna Keragaman
dan Kesederajatan dalam Masyarakat
Masyarakat
Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat Negara
yang terdiri atas beberapa suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan
oleh kekuatan nasional.
Kesamaan
derajat warga Negara di dalam hukum dan di muka pemerintah pada pasal 27 ayat 1
menetapkan bahwa “segala warga Negara bersama-sama kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
4.
Unsur Keragaman dan Kesederajatan di Masyarakat Indonesia yang Meliputi :
Ø Suku,
Bangsa dan Ras
Di daerah-daerah Indonesia yang
tersebar luas terdiri atas sejumlah suku bangsa yang dikenal pula dengan
masyarkat daerah. Walaupun mempunyai kebudayaan yang beragam, semua kebudayaan
tersebut dapat disatukan dalam kebudaayn nasional yang dapat mempersatukan dan
mepererat kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ø Agama dan Keyakinan
Dilihat dari segi historis, suku bangsa Indonesia mempunyai
toleransi yang besar terhadap agama atau kepercayaan yang lain. Contohnya agama
Hindu, Buddha, Kristen dan Islam.
Ø Ideologi dan Politik
Dalam kehidupan sosial politik aspirasi pemuda berkembang
dan cenderung mengikuti pola infrastruktur politik yang hidup dan berkembang
pada suatu periode tertentu. Keragaman dapat terjadi karena perbedaan ideologi
yang disebabkan oleh perbedaan falsafah hidup yang banyak bepengaruh dalam
proses sosialisasinya maupun dalam pembentukan konsepsi nalarnya.
Ø Adat dan Kesopanan
Adat terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat
yang fungsinya mengikat masyarakat tersebut, sedangkan kesopanan berasal dari
masyarakat itu sendiri yang dapat menilai baik dan buruknya sikap lahir dan
tingkah laku manusia.
Ø Kesenjangan Ekonomi
Pertambahan jumlah penduduk yang cepat dan belum meratanya
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan mengakibatkan makin bertambahnya
penganggguran di kalangan pemuda serta terjadinya kesenjangan ekonomi. Semakin
sedikit lowongan kerja yang terbuka, semakin besar juga kesenjangan ekonomi
yang akan terjadi.
Ø Kesenjangan Sosial
Perbedaan
kondisi ekonomi pada kehidupan masyarakat dapt memicu terjadinya kesenjangan
sosial. Aspek-aspek yang mendukung terjadinya pelapisan sosial seperti aspek
fungsional (pembagian kerja kedudukan-kedudukan) dan aspek struktural (dasar
pembentukan pelapisan sosial). Proses terjadinya pelapisan sosial ada dua,
yaitu :
1.
Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya.
2.
Pelapisan sosial yang terjadi dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan
bersama.
5. Pengaruh
Keragaman terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan
Global
Negara Indonesia adalah Negara yang sangat kaya akan
keanekaragaman. Hal ini dapat dilihat dari adanya keberagaman agama, bahasa,
suku bangsa, budaya, adat istiadat, dan lain sebagainya. Pengaruh keragaman
terhadap kehidupan beragama akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya antara lain satu agama dengan agama yang berbeda dapat saling
menghargai dan menghormati, sedangkan dampak negatifnya antara lain mudah
sekali terjadi ketegangan-ketegangan atau konflik apabila antara pemeluk agama
yang satu dengan agama yang lain terjadi kesalahpahaman.
6. Problematika
Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
a. Kesederajatan
versus Diskriminasi
Kesederajatan artinya setiap orang sebgaai anggota
masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun
pemerintah dan Negara.
b. Diskriminatif
sebagai Realitas yang Problematik
Dalam kehidupan masyarakat, ada sesuatu yang dihargai. Yaitu
kekayaan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal
terbentuknya pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskriminasi sosial.
Mereka yang banyak memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat
sebagai orang yang menduduki lapisan atas. Sebaliknya, mereka yang hanya
sedikit memiliki atau bahkan sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dihargai,
dianggap oleh masyarakat sebagai orang-orang yang menempeli lapisan bawah.
c. Persaingan,
Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai Faktor Terjadinya
Diskriminasi Sosial
Diskriminasi terjadi karena faktor persaingan, seperti
persaingan dalam hal memperoleh pekerjaan. Sebab-sebab lain terjadinya
diskriminasi antara lain:
v Latar
belakang sejarah
v Dilatarbelakangi
oleh perkembangan sosiokultural dan situasional
v Bersumber
dari faktor kepribadian
v Berlatar
belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan, dan agama, prasangka yang
berakar dari hal-hal tersebut di atas dapat dikatakan sebagai suatu prasangka
yang bersifat universal.
Usaha mengurangi atau menghilangkan prasangka dan
diskriminasi antara lain dengan cara:
v Perbaikan kondisi sosial ekonomi
v Perluasan kesempatan belajar
v Sikap terbuka dan sikap langsung
v Menghilangkan sikap etnosentrisme
0 Response to "MULTIKULTURALISME DAN KESEDERAJATAN"
Post a Comment