MODUL I
PENGANTAR ISBD : DALAM PERSPEKTIF
PENDIDIKAN UMUM, SERTA LATAR BELAKANG DAN ARAH PENGEMBANGAN MBB-ISBD
A.
HAKIKAT PENDIDIKAN UMUM
Pendidikan
didefinisikan sebagia usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk
membentuk dan mengembangkan potensi diri seseorang/sekelompok orang untuk
memiliki kekutan spiritual keagamaan, pengendalina diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia dan ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri,
masyarakat bangsa dan negaranya.undang – undang pandidikan nasional no.2
tahun1989, sistem pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional.
Satuan
pendidikan terdiri atas :
1. Pendidikan dalam sekolah :
pendidikan yang selenggarakan di dalam sekolah melalui kegiatan belajar
mengajar serta berjenjang dan berkesinambungan.
2. Pebdidikan luar sekolah : merupakan
pendidikan yang di selenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar
mengajar yang tidak harus berjenjnag dan berkesinambungan.
Berdasarkan
jenisnya pendidikan nasional terdiri atas 7 jenis pendidikan yaitu :
1. Pendidikan umum : merupaka pendidian
yang mengutamakan perlausan pengetahuan dan peningkatan ketampilan peserta
didik dengan pengkhususan pada akhir masa pendidikan.
2. Pendidikan kehuruan : merupakan
pendidikan yang mempersiapkan peserta didik agar bisa bekerja.
3. Penidikan luar biasa : merupakan
pendidikan yang khusus untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik atau
mental.
4. Pendidikan kedinasan merupakan
pendidikan yang brusaha meningkatka kemampuan untuk pegawai atao calon pegawai
suatu departemen.
5. Pendidikan keagamaan : yaitu
pendidikan khusus untuk menjalankan yang menuntut pengetahuan khusus tentang
keagamaan.
6. Penididikan akademik : yaitu
pendidikan yang diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan.
7. Pendidikan profesional : merupakan
pendidikan yang diarahkan pada keahlian tertentu.
Berdasarkan
jenjang pendidikanya di bedakan menjadi :
1. Pandidikan pra sekolah
2. Pendidikan dasar
3. Pendidikan menengah
4. Pendidikan tinggi
Pemerintah
mengharuskan perguruan tinggi dengan menetapkan tri dharma perguruan tinggi.
Isi nya yaitu bahwa setiap perguruan tinggin harus mengabdi pada masyarakat.
Untuk pendidikan keguruan harus menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan
profesional.
Antra
lain :
1. Memiliki komitmen yang tinggi
2. Memiliki sikap dan kepribadian yang
mencerminkan diri beriman
3. Memiliki pengetahuan, wawasan dan
pandangan jauh ke depan
4. Memiliki kepekaan terhadap masalah
di masyarakat
Kemampuan
akademis meliputi :
1. Kemampuan berkomunikasi secara
ilmiah.
2. Penguasaan terhadap peralatan
analisis maupun berfikir logis.
3. Kemampuan konsepsional
4. Kemampuan menawarkan alternatif
dalam pemecahan masalah
Kemampuan
profesional agar mahasiswa memiliki pengatahuan yang dalam sebagai ahli dalam
bidang profesinya dan dan memiliki ketrampilan yang tinggi dalam bidang
profsinya.
Pendidikan
umum adlah pondasi dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan dasar
dan pengalaman di perguruan tinggi, meliputi ketrampilan pengetahuan, perilaku
dan nilai-nilai yang di dapatkan dari pelajaran.
Pendidikan
umum menyediakan kesempatan bag mahasiswa untuk :
1. berpikir logis dan kreatif.
2. Dapat berkomukasi secara efektif
baik lisan maupun tulisan.
3. Dapat membaca secara etkstenif dan
berpespektif
4. Dapat menelusuri nilai-nilai dalam
kemanusiaan.
5. Dapat mengerti pentingnya intuisi
sosial dalm intuisi di dunia.
6. Dapat menghargai ekspresi kreatif
pada individu dan budaya.
7. Dapat menelusuri pertanyaan secara
logis melalui matematika.
8. Dapat mengguanakan kmputer
9. Dapat mendapatkan fakta dalam proses
ilmiah.
10. Dapat mengartikan pentingnya
kesehatan.
11. Dapat memanifestasikan komitmen
untuk belajar sepanjang hidupnya.
Kama Abdul Hakam dalam penataran
dosen ISBD se indonesia di batam 17-19 November 2006 mengatakan bahwa “
pendidikan umum” merupakan pendidikan yang harus diberikan pada setiap orang
untuk setiap level pembelajaran dengan memberikan makna esensial agar nilai,
sikap dan pemahaman serta keterampilan seorang sebagai pribadi dan anggota
masyarakat yang bertanggung jawab.
Menurut poedjawijatma, sifat ilmiah
ilmu pengetahuan adalah objektif, sedapat mungkin universal, bermetodis dan
bersistem.
Latar
belakang munculnya mata kuliah ilmu social budaya dasar sekitar tahun 1970-an
adalah karena adanya pemikiran untuk mendekatkan berbagai disiplin ilmu,
sehingga dapat mendorong mahasiswauntuk melihat permasalahan dalam masyarakat
secara interdisipliner.
Ilmu
social budaya dasar ini dibangun dengan visi, misi dan tujuan dengan tingkatan
kompetensi yang sama dengan mata kuliah ISD dan IBD, yaitu mendorong mahasiswa
untuk memiliki kepekaan dan kearifan dalam memandang dan mengatasi permasalahan
social dan budaya yang terjadi dimasyarakat.
Ilmu
social budaya dasar, yang lebih kita kenal dengan singkatan ISBD, adalah suatu
ilmu yang memiliki kompetensi penguasaan pengetahuan tentang keragaman,
kesederajatan, dan martabatan manusia sebagai individu dan mahluk social dalam
kehidupan bermasyarakat.
Visi
ISBD adalah membentuk mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka
dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi
nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan
misi ISBD adalah memberikan landasan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap
kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk social yang
beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan.
Tujuan ISBD secara umum :
a.Mengembangkan kesadaran mahasiswa
dalam menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia
sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan bermasyarakat.
b.Menumbuhkan sikap kritis , peka dan
arifdalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai
estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c.Memberikan lansadan pengetahuan dan
wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup
bermasyarakat, selaku individu dan mahluk social yang beradab dalam
mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.
B.
HAKIKAT ISBD DALAM PENDIDIKAN UMUM DIPERGURUAN TINGGI
Dengan berbagai mata kuliah yang berisikan pendidikan nilai
seperti juga ISBD, maka institusi perguruan tinggi diharapkan mampu untuk
menghasilkan manusia-manusia terdidik yang memiliki sikap kritis, peka dan arif
dalam memandang, menghadapi dan mengatasi berbagai masalah social budaya yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat dan negaranya.
Dengan tingkat kompetensi tersebut, maka
ISBD menjadi penting dalam proses pendidikan di perguruan tinggi. Karena pada
hakikatnya ISBD tidak hanya memberikan pengetahuan akan tetapi juga memberikan
tekanan yang lebih besar pada pemahaman dan melatih kepekaan serta menumbuhkan
kearifan dan keterampilan social budaya pada mahasiswa.
C.
PENGERTIAN MBB-ISBD
Mata
kuliah berkehidupan bermasyarakat-ilmu social budaya dasar (MBB-ISBD).
Adapun
mata kuliah ISBD tingkat kompetensi yang diharapkan adalah :
1. Menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman, kesederajatan dan kebermatabatan manusia sebagai individu dan
mahluk social keberhidupan bermasyarakat.
2. Memahami dan menghormati estetika,
etika dan nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman bagi keteraturan dan
kesejahteraan hidup dalam menata hidup kebersamaan dalam bermasyarakat.
Materi
ISBD sebagian besar merupakan materi yang berisikan tentang pengetahuan,
pemahaman dan latihan-latihan tentang nilai-nilai kehidupan bermasyarakat.
Dengan mata kuliah MBB manusia
diharapkan :
1. Peka, berwawasan, berdaya nalar
tentang lingkungan social dan alamnya.
2. Sadar dan memahami hakikat hidup
bersama sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
3. Berkemampuan adaptasi secara aktif,
membina hubungan dengan lingkungan, baik social maupun alam, secara
berkelanjutan.
D. VISI DAN MISI ISBD
1. VISI DAN MISI ISBD
VISI :
Adalah membentuk mahasiswa selaku
individu dan mahluk social yang beradab, memiliki landasan pengetahuan,
wawasan, serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka, dan arif dalam menghadapi
persoalan social dan budaya yang berkembang dimasyarakat.
MISI :
a. Memberikan pengetahuan dan wawasan
temnytang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia sebagai individu dan
mahluk social dalam kehidupan masyarakat
b. Memberikan dasar-dasar nilai
estetika, moral, hokum dan budaya sebagai landasan untuk menghormati dan
menghargai antara sesame manusia sehingga akan terwujud masyarakat yang tertib,
teratur dan sejahtera
c. Memberikan dasar-dasar untuk
memahami masalah social dan budaya serta mampu bersikap kritis, analitisdan
responsive untukmemecahkan masalah tersebut secara arif dimayarakat
Menurut Prof. Abdukadir Muhammad, SH secara umum tujuan ISBD
adalah mengembangkan kepribadian manusia sebagai mahluk social dan sebagai
mahluk budaya, sehingga mampu menaggapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah social budaya dan masalah lingkungan social budaya, serta mampu
menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-masalah tersebut.
2. TUJUAN ISBD
a. Mengembangkan kepribadian manusia
sebagai mahluk social dan mahluk budaya
b. Kemampuan menaggapi secara kritis
dan berwawasan luas masalah social budaya dan masalah lingkungan social budaya
c. Kemampuan menyelesaikan secara
halus, arif dan manusiawi masalh-masalah tersebut.
Konsep dasar tujuan ISBD :
a. Manusia sebagai mahluk social
b. Manusia sebagai mahluk budaya
c. Tanggapan kritis
d. Wawasan luas
e. Masalah social budaya
f. Masalah lingkungan social budaya
Dalam konteks ISBD, yang perlu ditanggapi dengan kritis dan
berwawasan luas adalah masalah social budaya dan masalah lingkungan social
budaya. Masalah social budaya adalah peristiwa yang timbul akibat interaksi
social dalmkelompokmasyarakat dalam usaha memenuhi suatu kepentingan hidup,
yang dianggap merugikan salah satu pihak atau masyarakat secara keseluruhan.
Contohnya konflik antar suku bangsa. Sedangkan masalah lingkungan social budaya
adalah peristiwa atau kejadian yang timbul akibat perbuatan tidak manusiawi
yang merugikan warga lingkungan social budaya. Contohnya konflik warga
lingkungan.
E. RUANG LINGKUP
PEMBAHASAN ISBD
Terdiri atas pokok bahasan :
1.
Pendahuluan (pengantar ISBD)
2.
Manusia sebagai mahluk budaya
3.
Manusia dan peradaban
4.
Manusia sebagai individu dan mahluk
social
5.
Multicultural dan kesederajatan
6.
Manusia, moralitas dan hukum
7.
Manusia, sains dan tehnoligi
8.
Manusia dan lingkungan
F.
METODE PEMBELAJARAN ISBD
Mata kuliah (MBB-ISBD) pada dasarnya adalah sebuah study
tentang fenomena social dan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Metode pembelajaran adalah dengan menerapkan pendekatan student centre learning
dengan metode problem based learning.
Metode pembelajaran ISBD menuntut :
1. Menempatkan mahasiswa sebagai
subjek-didik, mitra dalam proses pembelajaran, anggota masyarakat dan warga
Negara.
2. Mengupayakan peningkatan kemampuan
pemahaman (verstehen) kepada mahasiswa yaitu para mahasiswa di ajak untuk
memahami berbagai gejalanyang terjadi dalam kehidupan manusia dalam perspektif
masyarakat, kebudayaan dan lingkungan lain.
3. Meningkatkan intensitas komunikasi
i9nteraktif, dialog kreatif bersifat partisipatoris, efek deministratif,
diskusi, response, telah kasus penugasan mandiri, ketimbang ceramah monolog
atau komunikasi satu arah yang bersifayt paparean semata.
G. SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN ISBD
Evaluasi
yang di giunakan :
1. Knowledge, untuk mengukur tingkat
pengetahuan, wawasan dan kemampuan mahasiswa menjelaskan kembali materi yang
telah disampaikan.
2. Comprehension, untuk mengukur
wawasan, kepekaan dan tingkat kritis mahasiswa dalam mengamati dan menelaah fenomena
social budaya secara komprehensif.
3. Application, untuk mengukur
kemampuan mahasiswa dalam mengaplkikasikan danmenganalisis fenomena social
budaya seryta mengaplikasikan
nilai-nilai budaya dalam berkehidupan
4. Analysis, untuk mengukur kemampuan
kritis mahasiswa dalm melakukan analisis fenomena social budaya dengan
berpegang pada data yang otentik.
5. Synthesis, untuk mengukur kemampuan
kritis mahasiswa dalam melakukan analisis yang dilakukannya.
6. Evaluation, untuk mengukur tingkat
kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi dirinya sendiri aelaku mahlukl soc
MODUL
II
MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
A.
Pengertian Kebudayaan
Budaya berasal dari akar kata bahasa
Sanskerta, yaitu bhud yang artinya “budi”. Budaya artinya “buah-budi”. Budaya
diartikan “hasil budi daya cipta manusia”. Kata “kebudayaan” berasal dari
kata Sanskerta “buddhayah” bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti “budi” atau
“akal”. Jadi, kebudayaan diartikan sebagai “keseluruhan gagasan, karya dan akal
budi manusiayang diciptakannya dengan sengaja dan terus dikembangkan demi
kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran, dan kepuasan
hidupnya.
Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan
yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan sama dengan cultuur
(bahasa Belanda) yang sama dengan culture (bahasa Inggris) berasal dari
perkataan latin “Colere” berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan
mengembangkan tanah pertanian (bertani). Jadi, arti culture adalah segala daya
dan aktivitas, manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan adalah
keseluruhan ide-ide, tindakan atau hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar atau keseluruhan
dari kelakuan dan hasil kelakuan itu didapat dengan cara belajar.
Kebudayaan merupakan perkembangan
majemuk budidaya artinya daya dari budi (kekuatan dan akal). Menurut
Antropologi Budaya, kebudayaan adalah “cara orang bersikap dan bertingkah laku
yang dipelajari yang indah yang menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta
hasilnya”. Kebudayaan didefiniskan sebagai cara hidup manusia yang dirancang
sebagai pedoman hidupnya.
C. Kriteria Kebudayaan
1.
Sesuatu yang arus ditemukan sebagai sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak
ada.
2.
Sesuatu yang arus dialihkan dari generasi ke generasi
3.
Sesuatu yang harus diabadikan dalam keasliannya atau dalam bentuk yang
dimodifikasi.
D. Benda-benda Kebudayaan
1.
Kebudayaan material (bersifat kebendaan, jasmaniah atau konkret)
2.
Kebudayaan nonmaterial (bersifat rohani atau abstrak)
E. Wujud Kebudayaan
Menurut
Koentjaraningrat:
1. Wujud Idiil
2. Wujud kebudayaan sebagai
kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia
Menurut Melville dan Herskovits:
1. Keluarga
2. Sistem ekonomi
3. Kekuasaan politik
4. Alat-alat tekhnologi
Menurut Bronislow Malinnowski:
1. Sistem norma-norma yang
memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat pendidikan
4. Organisasi politik
F. Harta Kebudayaan
1.
Harta kebendaan (konkret)
2.
Harta kerohanian
G. Fungsi Kebudayaan
Untuk
meningkatkan hidup manusia agar manusia lebih enak hidupnya, lebih berbahagia,
lebih aman, lebih senantiasa, dan sejahtera.
H. Unsur-unsur Kebudayaan
Menurut
Koentjaraningrat:
1. Sistem Religi
2. Sistem & Organisasi
masyarakat
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem bahasa
5. Sistem kesenian
6. Sistem mata pencaharian
hidup
7. Sistem tekhnologi
I. Tiga Dasar Sumber Kebudayaan
1.Moral
2.Etika dan estetika
3.Intelek
J. Dua Corak Kebudayaan
1. Kebudayaan lahir
(civilization)
2. Kebudayaan batin (culture)
K. Pembentukan Kebudayaan
1. Temuan tak sengaja
2. Temuan sengaja
3. Faktor pembentuk kebudayaan
L. Kebudayaan Nasional dan Daerah
Kebudayaan Nasional merupakan
kepribadian bangsa yang berasal dari pola pikir kehidupan sosial atau puncak
dari budaya suku bangsa yang menghuni bumi nusantara ini dan hasil sintesis dari
berbagai jenis budaya suku tersebut yang membentuk pola baru
Kebudayaan daerah adala kebudayaan
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suku yang membedakannya dari
kebudayaan suku yang lain karena factor adat, kepercayaan, agama dan lingkungan
alam yang dapat bertahan karena ikatan tradisi pendukungnya secara
turun-temurun
M. Cara Masuk dan Terbentuknya
Kebudayaan
1. Cara Difusi Kebudayaan
Cara
Difusi Kebudayaan adalah suatu proses penyebaran dan pengembangan unsur-unsur
terjadinya kebudayaan dari seseorang kepada orang lain atau dari satu
masyarakat ke masyarakat lainnya.
2. Cara Akulturasi
Cara
Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang masing-masing
berdiri sendiri secara damai, atau pertemuan beberapa kebudayaan yang masing-masing
kebudayaan sendiri berdampingan secara damai.
3. Cara Asimilasi
Asimilasi
adalah proses meleburnya berbagai kebudayaan menjadi satu kesatuan yang
homogeny. Cara asimilasi adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
kebudayaan, yang merupakan pengaruh dari luar atau pertemuan dua atau lebih
warna kebudayaan yang bercampur menjadi satu warna.
C.
Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global
Perubahan
merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dari arah perubahan
sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan waktunya. Sumber perubahan yang
lainnya adalah adanya kontak dengan kelompok-kelompok lain. Kontak dengan
kelompok lain ini menyebabkan masuknya gagasan-gagasan dan cara baru yang
akhirnya menimbulkan perubahan pada nilai dan norma masyarakat setempat.
1. Tumbangnya atau Hancurnya Kebudayaan
Apabila suatu bangsa dikalhkan oleh
bangsa lain, biasanya terjadinya penjajahan. Ditekankan unsur penindasan
dan paksaan serta kekerasan. Bangsa yang kalah hanya bisa hidup dan terhindar
dari kemusnahan apabila mengikuti sebanyak banyaknya kebudayaan bangsa
pemenang.
2. Manusia, Makhluk Berbudaya dan
Beretika
Etnosentrisme adalah sikap pemahaman
seseorang yang menganggap kebudayaan sendiri sebagai kebudayaan yang bernilai
dan menganggap kebudayaan orang lain sebagai kebudayaan yang tidak bernilai
atau menganggap kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan orang lain.
Hoenderdaal menulis “sebenarnya
segala yang diciptakan manusia dibumi ini budaya dulu dan kini khususnya
mencakup bidang tekhnik (hasil cipta), seni (hasil rasa), dan etika (hasil
karsa)”.
Etika, yaitu pembentukan kepribadian
melalui budaya. Contohnya perkawinan, bergaul, dan lain-lain.
3. Budaya Membutuhkan Etika
Bahwa di alam maupun budaya
tersembunyilah etika dan bahaya, maka tokoh Reformasi Calvin menulis “Manusia
dalam menelaah alam dan budaya melihat di dalamnya ada unsure dosa juga. Sambil
hidup di alam budaya manusia mengambil jarak dari budaya tersebut “Dalam bahasa
Jerman disebut juga Innerwelttiche Asese (betapa dalam dunia)”.
4. Budaya Sebagai Sarana Kemajuan Dan
Acaman
Filosof terkenal Hegel (Abad ke –
19) membahas budaya sebagai ”keterasingan manusia dengan dirinya” Van Peursen
menjelaskan bahwa “manusia dalam mengembangkan alam ia memasukan dirinya ke
alam ketika ia sadar bahwa dirinya di luar alam, maka ia berbudaya agar dapat
menyatukan diri dengan alam baru”.
J.J. Rouseau mengajak manusia
kembali ke alam untuk mencapai sesuatu yang ideal, sehingga bermunculanlah kaum
“Hipes” dan “Ala Hendra.” Klages menulis bahwa budaya bahaya bagi manusia
sendiri, dengan budaya dimaksudkan teknik peradaban,pabrik berasap,udara yang
penuh bunyi,kota yg kotor,hutan semakin gundul,kedikatoran akal,budi yang
tamak.klages menyimpulkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa budaya yang
memuat ancaman bagi dirinya sendiri berpikir untuk mengamati dan mengerti,dan
hidup penuh dengan mistik.
Manusia
dan kebudayaan adalah dua kajian yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan.
Mengapa? Karena ketika kita mempelajari manusia dari berbagai aspek maka kita akan
berhadapan dengan masalah kebudayaan. Contoh, pada saat kita mempelajari
kondisi lingkingan alam dari manusia maka kita akan berhadapan dengan teknologi
yang berkembang serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia tersebut.
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan
berasal dari bahasa buddhayah (bahasa sangsekerta) yaituu bentuk jamak
dari buddhi yang berarti budi
atau akal. Dengan demikian budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal.
Beberapa
definisi kebudayaan :
Edward
B. Taylor
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan
yang meliputi pengetahuan , kepercayaan, kesenian, hukum,
moral, kebiasaan, serta lain-lain kecakapan dan kebebasan yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Clifford
Geertz
Kebudayaan adalah sistem makna dan simbol
yang diatur dalam makna interaksi sosial.
Eugene
A. Nida
Kebudayaan adalah perlaku manusia yang
diajarkan terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya
J.
Verkuyt
Kebudayaan sebagai sesuatu yang diajarkan
manusia dan segala sesuatu yang dibuat oleh manusia
Ki
Hajar Dewantoro
Kebudayaan berarti buah budi manusia
yaitu hasil perjuangan manusia terhadap pengaruh kuat dari alam dan zaman
(kodrat dan masyarakat), yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kenahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
Rafael
R. Maran
Kebudayaan adalah cara khas manusia
membangun alam guna memnuhi keinginan-keinginan serta tujuan hidupnya, yang
dilihat sebagai proses humanisasi.
Tiga
wujud kebudayaan menurut Koentjaranigrat :
1.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan dan sebagainya
2.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat
3.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
B. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA
KEBUDAYAAN
Suatu kebudayaan tercipta atau terwujud sebagai hasil
interaksi antara manusia dengan alam.
Sehubungan dengan hal itu manusia
memiliki berbagai kemampuan dalam
mengatasi kompleksitas kebutuhan hidupnya karena manusia mempunya :
1. Akal, Intelegensia,
dan Intuisi
Manusia
mempunya otak sehinnga mampu berfikir . intuisi adalah bentuk pikiran yang
samar, semacam bisikan hati.
2. Perasaan dan Emosi
Perasaan
adalah kemampuan psikis yang dimiliki seseorang.
Emosi
adalah rasa hati atau rasa gerak.
3. Kemauan
Kemauan
adalah keinginan atau kehendak untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
4. Fantasi
Fantasi
merupakan paduan unsur pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia untuk
meciptakan kreasi baru yang dapat dinikmati.
5. Perilaku
Perilaku
adalah tabiat atau keluakuan
6. Eksternalisasi
Manusia
tidak hanya menciptakan suatu dunia, melainkan juga menciptakan dirinya dalam
suatu dunia. Oleh sebab itu dapat dikatakan masyarakat adalah produk manusia.
7. Objektivasi
Objektivasi
ialah bahwa kebudayaan yang diciptakan manusia menghadapi penciptanya sebagai
suatu fakta di luar dirinya.
8.
Internalisasi
Pada
langkah internalisasi ini, dunia yang telah diobjektivasikan itu diserap
kembali ke dalam struktur kesadaran subjektif manusia sehingga menentukan
manusia tersebut.
C. PERUBAHAN KEBUDAYAAN DARI
LOKAL MENUJU GLOBAL
Perubahan
merupakan karakteristik semua kebudayaan, tetapi tingkat dan arah perubahan
sangat berbeda-beda menurut kebudayaan dan waktunya.
1.
Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan alam pada suatu
wilayah dapat menyebabkan perubahan pada kebudayaan di wilayah tersebut.
2.
Perubahan yang disebabkan Adanya Kontak dengan Suatu Kelompok Lain
Kontak dengan kelompok lain menyebabkan masuknya
gagasan-gagasan dan cara-cara baru yang akhirnya manimbulkan perubahan pada
nilai dan norma masyarakat setempat.
3.
Perubahan Karena Adanya Penemuan (discovery)
Penemuan ini dapat berupa cara kerja, alat, atau prinsip
baru yang kemudian diterima oleh orang-orang lain sehingga menjadi milik
masyarakat.
Contohnya adalah penemuan internet menyebabkan perubahan
pada berbagai aspek kebudayaan masyarakat, misalnya perubahan gaya hidup,
hubungan sosial, dan lain-lain
Prof Fuad Hasan berpendapat bahwa peningkatan pertemuan
kebudayaan global akan saling mempengaruhi, tetapi pertemuan kebudayaan itu
tidak langsung secara timbal balik, melainkan tetap cenderung bersifat satu
arah.
MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK BUDAYA
A.
FUNSI AKAL DAN BUDI BAGI MANUSIA
salah
satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya adalah akal dan
budi. Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki
manusia. Berpikir adalah merupakan perbuatan operasional yang mendorong untuk
aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia.
Budi juga berarti akal yang berasal dari kata budhi (bahsa
sansekerta). Budi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan.
B.
MEMANUSIAKAN MANUSIA
Pada saat seorang anak dilahirkan di dunia maka ia adalah
makhluk yang sangat lemah. Keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada
orang lain dan kebudayaan yang ada di sekitarnya. Dengan cara ini anak tersebut
berproses menjadi manusia.
Konsep-konsep budaya dasar yang penting di dalam kehidupan
manusia.
1. Cinta
Cinta merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang
sangat mendasar. Secara sederhana cinta dapat diartikan sebagai paduan rasa
simpati antardua makhluk baik antar laki-laki dan perempuan, orang tua dan
anak, saudara kandung ataupun cinta kita pada sesama manusia.
2. Keindahan
Pengertian keindahan berdasarkan
cakupannya dibedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan
sebagai suatu benda tertentu yang indah.
Keindahan dalam arti luas merupakan
pengertian yang mengandung arti kebaikan. Keindahan dalam arti sempit atau
terbatas yaitu hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap oleh
penglihatan.
3. Kegelisahan
Kegelisahan adalah merupakan gambaran keadaan seseorang yang
tidak tetnteram hati maupun
perbuatannya, merasa khawatir, maupun tidak tenang dalam tingkah laku.
Kegelisahan adalah ekspresi kecemasan
Situasi-situasi
hidup hidup yang bisa mendatangkan kegelisahan, ketidaknyamanan dan
ketidaktenangan yaitu :
A. Keadaan
jasmani yang kurang baik
Cacat jasmani menyebabkan manusia merasa tidak percaya diri,
malu bahkan berusaha mengingkari diri.
B. Kemiskinan
Kondisi ini dapat menyebabkan
kegelisahan, ketidaknyamanan dan ketidaktenangan
C. Situasi
perempuan
Di berbagai belahan bumi, perempuan merasa belum
dipperlakukan secara adil. Atuan budaya, bahkan agama, masih dianggap
memperlakukan mereka secara diskriminatif
D. Malapetaka
Malapetaka yang paling ditakuti
orang adalah perang, dimana akibat dari perang itu menimbulkan kegelisahan yang
pada akhirnya merupakan suatu penderitaan.
4. Penderitaan
Penderitaan merupakan realitas dunia dan juga realitas
manusia. Penderitaan disebabkan oleh beberapa hal. Ada penderitaan karena
alasan fisik (bencana alam, penyakit, dan kematian) ada pula karena alasan
moral (kekecewaan dalam hidup, kehilangan sahabat, kebencial kepada orang lain,
dll)
Penderitaan pada dasarnya merupakan kelanjutan dari
kegelisahan.
5. Keadilan
Keadilan merupakan salah satu moral dasar bagi kehidupan
manusia.
Kepercayaan
menjadi relatif bila dilihat dari kata mata manusia, namun absolut apabila
dipandang dari sudut pandang Ke-Tuhan-an.
Ciri-ciri
atau karakteristik keadilan antara lain :
a.
Adil (jus)
b.
Bersifat hukum (legal)
c.
Sah menurut hukum (lawful)
d.
Tidak memihak (unpartial)
e.
Sama hak (equal)
f.
Layak (fair)
g.
Wajar secara emosional (equitable)
h.
Benar secara moral (righteous)
6. Pandangan hidup
Pandangan hidup berada pada dunia ide, dunia angan-angan,
dan dunia imajinasi, yaitu dunia yang ada dalam alam pikiran manusia.
Seseorang yang mempunyai pandangan hidup akan menyadari
bahwa dunia ini tidak sempurna. Pandangan hidup berkaitan dengan eksistensi
manusia di dunia dalam hubungannya dengan Tuhan, denga sesama dan dengan alam
tempat kita berdiam.
7. Taggung jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan tugas
tertentu.
Dasar
tanggung jawab adalah hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk yang mau
menjadi baik dan memperoleh kebahagiaan.
8. Pengabdian
Pengabdian
berasal dari kata abdi. Abdi artinya hamba atau orang bawahan. Mengabdi berarti
menghambakan dirinya. Dengan kata lain, dalam arti positif, mengabdi mempunyai
pengertian melayani dengan setia, tulus, dan ikhlas
B. PROSES PEMBUDAYAAN
Proses pembudayaan adalah tindakan
tindakan yang menimbulkan dan menjadikan sesuatu lebih bermakna untuk
kemanusiaan.
Proses pembudayaan dapat diperoleh
melalui proses belajar baik dalam bentuk formal maupun informal.
Contoh proses belajar secara formal
dapat dipelajari melalui institusi sekolah sedangkan informal dapat dipelajari
melalui keluarga. Lebih jauh, proses belajar kebudayaan yang dilalui manusia di
antaranya
1. Proses Internalisasi
Pada proses ini kebudayaan diserap
ke dalam struktur kesadaran subjektif manusia sehingga menentukan manusia
tersebut.
Pada proses ini kita dapat melihat
bagaimana fakta objektif dari dunia sosial menjadi fakta subjektif dari
individu.
2. Proses sosialisasi
Berger mengemukakan bahwa sosialisasi adalah proses melalui
mana seorang anak belajar menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
Menurut Med setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari
peran-peran yang ada di dalam masyarakat. Proses ini dinamakan pengambilan
peran. Pada tahap awal sosialisasi seorang anak biasanya terbatas pada sejumlah
orang kecil biasanya keluarga( significant others) terutama ayah dan ibu.
3. Proses Enkulturasi
Enkulturasi adalah proses penerusan kebudayaan dari generasi
yang satu kepada kenerasi berikutnya.
4. Proses Akulturasi
Akulturasi terjadi bila kelompok-kelompok individu yang
memiliki kebudayaan yang berbeda saling berhubungan secara langsung dengan
intensif, sehingga timbillah kemudian perubahan-perubahan besar pada pola
kebudayaan dari salah satu atau ke dua kebudayaan yang bersangkutan.
MODUL
III
MANUSIA
NDAN PERADABAN
1. Pengertian Adab dan
Peradaban
Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang berarti kesopanan,
kehormatan, budi bahasa dan etiket. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial,
politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk kegunaan praktis.
Istilah peradaban juga digunakan untuk menyebut kebudayaan
yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan,
dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
2. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
2. Pengertian Manusia sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal,
nurani, dan kehendak.
Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Ë
Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.Ë
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan.Ë
Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.Ë
Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.Ë
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan.Ë
3. Evolusi Budaya dan
Tahapan-Tahapan Kebudayaan
Menurut Munandar Sulaiman (1992 : 3-4), latar belakang
terjadinya evolusi budaya, yaitu:
Jarak komunikasi antar
kelompok etnis
Pelaksanaan
pembangunan
Kemajuan IPTEK
4. Dampak Evolusi
Budaya
Evolusi (perubahan) budaya dapat berakibat positif, yaitu
memperkaya nilai-nilai kehidupan yang sudah ada, mendorong kearah kemajuan dan
menyejahterakan kehidupan masyarakat. Selain itu, evolusi budaya juga dapat
berakibat negative, yaitu merusak nilai-nilai kehidupan yang sudah ada,
menghambat kemajuan, memperburuk sendi-sendi kehidupan, dan merugikan
masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.
5. Peradaban dan
Perubahan Sosial
Perwujudan budaya dapat menekankan pada akal (rasio) saja
atau menekankan pada semua unsur akal, nurani, dan kehendak sebagai satu
kesatuan utuh. Dengan penekanan pada akal, muncul pernyataan ada peradaban
tinggi dan ada peradaban rendah karena diukur dengan tingkat berpikir manusia.
Orang Barat yang mempunyai peradaban tinggi dengan teknologi
canggih belum tentu kebudayaannya tinggi jika semua itu hanya akan membinasakan
umat manusia.
6. Wujd-Wujud
Peradaban (Nilai, Moral, Norma, Etika, dan Estetika)
Nilai
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak.
Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Menilai berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermanfaat atau tidak.
Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
Norma
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, dan diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Terdapat berbagai macam norma, diantaranya norma agama, norma kesusilaan, norma sopan santun, dan norma hukum (paling kuat keberlakuannya).
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang baik.
Norma adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, dan diperlukan dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Terdapat berbagai macam norma, diantaranya norma agama, norma kesusilaan, norma sopan santun, dan norma hukum (paling kuat keberlakuannya).
Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ‘ethos’ yang berarti adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan perilaku yang baik.
Estetika
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
7. Tradisi,
Modernisasi, dan Masyarakat Madani
Tradisi adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah
mendarah daging pada suatu masyarakat, yang jika tidak dilaksanakan akan
mengakibatkan suatu kejelekan.
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di daerah lain.
8. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di daerah lain.
8. Ketenangan, Kenyamanan, Ketentraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang Beradab
Dalam kehidupan manusia disadari bahwa sesuatu yang baik,
indah, dan berguna akan menciptakan kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi
semua orang.
9. Peradaban dan
Problematikanya bagi Kehidupan Manusia
1. Kemajuan media komunikasi bagi adab dan
peradaban manusia
Manusia memiliki kehidupan yang bersifat material dan spiritual.
Oleh karena itu, manusia selalu berusaha dan berharap bisa merasakan kenyamanan
kehidupan material dan spiritualnya.
2. Kemajuan IPTEK bagi adab dan peradaban manusia
2. Kemajuan IPTEK bagi adab dan peradaban manusia
Dengan majunya IPTEK, pola pikir manusia juga lebih maju dan
hal ini harus diimbangi dengan
adab atau peradaban yang baik agar tidak menimbulkan dampak negatif.
adab atau peradaban yang baik agar tidak menimbulkan dampak negatif.
10. Pertumbuhan dan Perkembangan Demogfari terhadap Adab dan
Peradaban Manusia
Demografi adalah studi ilmiah yang menyangkut masalah
kependudukan. Demografi mempelajari jumlah, persebaran territorial, dan
komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu,
yang biasanya muncul karena natalitas (kelahiran), mortalitas (kematian), gerak
teritorial (migrasi), dan mobilitas sosial (pergerakan penduduk, namun penduduk
tersebut tidak berniat untuk menetap di daerah tujuan).
·
Hakikat peradaban Manusia sebagai makhluk beradab dan
masyarakat beradab MANUSIA DAN PERADABAN Evolusi budaya dan wujud peradaban
dalam kehidupan sosial budaya Dinamika peradaban global Problematika peradaban
global pada kehidupan manusia
·
HAKIKAT PERADABAN Peradaban berasal dari kata adab yang
dapat di artikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang semuanya
menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Peradaban sering di pakai untuk
hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat, sopan
santun, serta pergaulan. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh faktor kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat
pendidikan
·
Masyarakat pada saat ini tetap member penghargaan dan
apresiasi yang tinggi untuk peradaban masa lalu. Bukti akan hal tersebut adalah
pengakuan masyarakat dunia terhadap adanya keajaiban dunia, yang pada
hakikatnya berasal dari masa lalu. Peradaban manusia harus terus dikaji dan
dipelajari. Sejarah peradaban manusia dari tiap masa tidak boleh hilang.
·
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT BERADAB
Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Manusia sebagai makhluk soaial membentuk
persekutuanpersekutuan hidup, yaitu masyarakat.Manusia beradab pastilah
berkeinginan membentuk masyarakat yang beradab, maka terbentuklah masyarakat
yang beradab atau berkeadaban. Dewasa ini, masyarakat adab memiliki padanan
istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society).
·
Masyarakat madani sebagai masyarakat yang berkadaban yaitu
masyarakat yang memiliki ciri egalitarianisme, menghargai prestasi, saling
terbuka, menegakkan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta
musyawarah.
·
EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
BUDAYA Evolusi budaya Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan
perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan
hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di
berbagai tempat berbedabeda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan
kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
·
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam
zaman prasejarah, yaitu: 1. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda
digunakan hanya untuk mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian,
roda disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
2. Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang
kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan
bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa
sejarah tertulis.
·
Pendekatan zaman Prasejarah berdasarkan model social ekonomi
atau mata pencaharian hidup
·
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah
berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada
tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang
menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas
yang tinggi.
·
NILAI MORAL NORMA ETIKA ESTETIKA WUJUD PERADABAN
·
DINAMIKA PERADABAN GLOBAL Gelombang I, peradaban teknologi
pertanian (800 SM – 1500 M) Awalnya, manusia berpindah-pindah dalam
memanfaatkan lahan untuk mendapatkan hasil pertanian melalui teknologi
pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke penerpan teknologi
ppertanian, dimana manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang
kemudian menumbuhkan desa.
·
Gelombang II, peradaban teknologi industri (1500 M – 1970 M)
Dimulai dengan ditemukannya mesin uap, lalu mesin elektro mekanis raksasa,
mesin-mesin bergerak cepat, dan ban jalan. Mesin- mesin tersebut tidak hanya
menggantikan otot-otot manusia, tetapi peradaban industri melengkapinya dengan
alat-alat panca indra sehingga mesin-mesin dapat mendengar dan melihat lebih
tajam daripada indra manusia, sehingga dapat menghasilkan/melahirkan
bermacam-macam mesin baru, yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi
pabrik.
·
Gelombang III, peradaban informasi (1970 M - sekarang)
Gelombang ketiga ditandai dengan kemajuan teknologi dalam bidang: Komunikasi
dan data prosesing. Penerbangan dan angkasa luar. Energy alternative dan energy
yang dapat diperbaharui. Urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
komunikasi dan transportasi. Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat
dunia yang dikenal dengan sebutan the global village (kampong global).
·
Problematika peradaban global pada kehidupan manusia
Pengaruh Globalisasi Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi
implikasi yang luas bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Globalisasi
digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi
komunikasi.Dengan di dukung teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih,
dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks.
·
Sebagai ancaman, globalisasi lebih banyak berdampak negatif.
Seperti merebaknya konsumerisme, materealisme, hedonisme, sekularisme
mengagung-agungkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemewahan yang tidak
semestinya, foyafoya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi,
dan semacamnya.
0 Response to "PENGANTAR ISBD : DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN UMUM, SERTA LATAR BELAKANG DAN ARAH PENGEMBANGAN MBB-ISBD"
Post a Comment