KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang TOTAL
QUALITY MANAGEMENT (TMQ) DALAM PERUSAHAAN
yang sengaja penulis pilih karena menarik perhatian penulis untuk
dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih
kepada guru / dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
wssalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
i.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
MASALAH ……………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
(TMQ) DALAM PERUSAHAAN...…………… 3
B.
ELEMEN PENDUKUNG DALAM TQM …………............…………………………. 4
BAB III PENUTUP
A.
SIMPULAN ……………………………………………… 8
B.
SARAN ………………………………………………. 8
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………… 9
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
Era
globalisasi ekonomi di abad ke 21 ditandai dengan adanya proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi. Hal ini turut memberikan pengaruh
bagi Bangsa dan masyarakat Indonesia. Untuk itu, organisasi bisnis baik bisnis
korporasi maupun sektor publik perlu meninjau ulang struktur dan strateginya
untuk meningkatkan daya saing. Upaya peningkatan daya saing ini harus
diperhatikan oleh kalangan pelaku bisnis maupun aparat birokrasi. Para pelaku
bisnis sudah seharusnya mampu menciptakan inovasi secara berkelanjutan agar
mampu mencapai tujuan bisnisnya. Sedangkan dari segi birokrasi, dengan adanya
perbaikan dalam sistem manajemen, aparatur yang profesional dan penggunaan
teknologi secara umum mampu meningkatkan daya saing. Untuk merespon tuntutan
bisnis yang sangat dinamis, maka harus didukung oleh Sumber Daya Manusia,
Teknologi dan finansial yang memadai agar dihasilkan jasa sesuai permintaan dan
juga berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan akan peningkatan daya saing
tersebut, penerapan Teknologi informasi yang tepat akan sangat berguna dalam
suatu organisasi apabila direncanakan dengan baik dalam suatu Perencanaan Strategis
untuk Sistem Informasi.
Dalam
suatu organisasi atau perusahaan, apabila akan dilakukan perubahan secara
komprehensif dalam hal manajerial perusahaan maka harus melakukan
tahapan-tahapan evaluasi yang meliputi proses perencanaan, analisis internal
dan eksternal, menganalisis kebutuhan bisnis dan menentukan strategi bisnis
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Melalui beberapa tahapan ini, akan
dihasilkan suatu Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang berguna untuk
mendukung proses bisnis, mengatasi kendala yang ada, memanfaatkan peluang dan
menghadapi pendatang baru dalam bisnis bagi suatu organisasi dan perusahaan.
Saat
ini Sistem Informasi di Indonesia tengah berkembang pesat. Hal ini dibuktikan
dengan semakin banyaknya peran Teknologi Informasi dalam mendukung
kegiatan-kegiatan baik perekonomian maupun strategi dalam penyelenggaraan
pembangunan yang lainnya. Dengan adanya Sistem Informasi tersebut, maka akan
mendukung kinerja dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas
bagi suatu organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini, Sistem Informasi
digunakan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah mengingat adanya
perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan. Bahkan
sekarang muncul istilah e-Government yang merupakan bentuk pemanfaatan
teknologi Informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan
pihak-pihak lain, baik masyarakat, kalangan bisnis maupun sesama pemerintah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT (TMQ) DALAM PERUSAHAAN
TQM adalah pendekatan berorientasi
pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan
terus menerus terhadap proses, produk dan pelayanan suatu organisasi.
Seperti digambarkan pada diagram di
bawah ini, proses TQM bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula.
Proses TQM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan
pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk
memproduksi barang atau jasa yang, pada gilirannya, memberikan kepuasan kepada
pelanggan (output).
TQM
adalah faktor yang penting dalam suatu perusahaan dan juga dalam teknologi
informasi adapun konsep dasar dari total quality adalah:
1.
Tujuan :
Perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya kualitas selalu diperbaiki dan disesuaikan
dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan para pelanggan.
2. Prinsip :
Difokuskan pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total.
3. Elemen :
Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, Komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran.
Perbaikan proses secara terus-menerus. Artinya kualitas selalu diperbaiki dan disesuaikan
dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan para pelanggan.
2. Prinsip :
Difokuskan pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total.
3. Elemen :
Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, Komunikasi, ganjaran dan pengakuan serta pengukuran.
Tiga prinsip mutu yaitu :
1.
Fokus pada pelanggan
Mutu berdasarkan pada konsep bahwa
setiap orang mempunyai pelanggan dan bahwa kebutuhan dan harapan pelanggan
harus dipenuhi setiap saat kalauorganisasi/perusahaan secara keseluruhan
bermaksud memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal (pembeli).
2.
Perbaikan proses
Konsep perbaikan terus menerus dibentuk
berdasarkan pada premisi suatu seri (urutan) langkah-langkah kegiatan yang
berkaitan dengan menghasilkan output seperti produk berupa barang dan jasa.
Perhatian secara terus menerus bagi setiap langkah dalam proses kerja sangat
penting untuk mengurangi keragaman dari output dan memperbaiki keandalan.
Tujuan pertama perbaikan secara terus menerus ialah proses yang handal, dalam
arti bahwa dapat diproduksi yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang
diminimumkan. Apabila keragaman telah dibuat minimum dan hasilnya belum dapat
diterima maka tujuan kedua dari perbaikan proses ialah merancang kembali proses
tersebut untuk memproduksi output yang lebih dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan, agar pelanggan puas.
2
3.
Keterlibatan total
Pendekatan ini dimulai dengan
kepemimpinan manajemen senior yang aktif dan mencakup usaha yang memanfaatkan
bakat semua karyawan dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu keunggulan
kompetitif (competitive advantage) di pasar yang dimasuki. Karyawan pada semua
tingkatan diberi wewenang/kuasa untuk memperbaiki output melalui kerjasama
dalam struktur kerja baru yang luwes (fleksibel) untuk memecahkan persoalan,
memperbaiki proses dan memuaskan pelanggan. Pemasok juga dilibatkan dan dari
waktu ke waktu menjadi mitra melalui kerjasama dengan para karyawan yang telah
diberi wewenang/kuasa yang dapat menguntungkan organisasi/perusahaan. Pada
waktu yang sama keterlibatan pimpinan bekerjasama dengan karyawan yang telah
diberi kuasa tersebut.
B. ELEMEN PENDUKUNG DALAM TQM
1.
Kepemimpinan
Manajer senior harus mengarahkan upaya
pencapaian tujuan dengan memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif,
menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil menerapkan konsep
manajemen mutu terpadu. Ketika memutuskan untuk menggunakan TQM sebagai kunci
proses manajemen, peranan manajer senior sebagai penasihat, guru dan pimpinan
tidak bisa diremehkan. Pimpinan Senior suatu organisasi harus sepenuhnya
menghayati implikasi manajemen di dalam suatu ekonomi internasional di mana
manajer yang paling berhasil, paling mampu dan paling hebat pendidikannya di
dunia, harus diperebutkan melalui persaingan yang ketat. Kenyataan hidup yang
berat ini akan menyadarkan manajer senior mengakui bahwa mereka harus
mengembangkan secara partisipatif, baik misi dan visi mereka maupun proses
manajemen, yang dapat mereka pergunakan untuk mencapai keduanya. Pimpinan bisnis
harus mengerti bahwa TQM adalah suatu proses yang terdiri dari tiga prinsip dan
elemen-elemen pendukung yang harus mereka kelola agar mencapai perbaikan mutu
yang berkesinambungan sebagai kunci keunggulan bersaing.
2.
Pendidikan dan Pelatihan
Mutu didasarkan pada ketrampilan setiap
karyawan yang pengertiannya tentang apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ini
mencakup mendidik dan melatih semua karyawan, memberikan baik informasi yang
mereka butuhkan untuk menjamin perbaikan mutu dan memecahkan persoalan. Pelatihan
inti ini memastikan bahwa suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan
diperbaiki di seluruh perusahaan. Pelatihan tambahan pada bench marking,
statistik dan teknik lainnya juga dipergunakan dalam rangka mencapai kepuasan
pelanggan yang paripurna.
3.
Struktur Pendukung
Manajer senior mungkin memerlukan
dukungan untuk melakukan perubahan yang dianggap perlu melaksanakan strategi
pencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin diperoleh dari luar melalui
konsultan,
3
akan tetapi lebih baik kalau diperoleh
dari dalam organisasi itu sendiri. Suatu staf pendukung yang kecil dapat
membantu tim manajemen senior untuk mengartikan konsep mengenai mutu, membantu
melalui "network" dengan manajer mutu di bagian lain dalam organisasi
dan membantu sebagai narasumber mengenai topik-topik yang berhubungan dengan
mutu bagi tim manajer senior.
4.
Komunikasi
Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu
mungkin perlu ditempuh dengan cara berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada
seluruh karyawan mengenai suatu komitmen yang sungguh-sungguh untuk melakukan
perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal manajer harus bertemu
pribadi dengan para karyawan untuk menyampaikan informasi, memberikan
pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari setiap karyawan.
5.
Ganjaran dan Pengakuan
Tim individu yang berhasil menerapkan
proses mutu harus diakui dan mungkin diberi ganjaran, sehingga karyawan lainnya
sebagai anggota organisasi akan mengetahui apa yang diharapkan. Gagal mengenali
seseorang mencapai sukses dengan menggunakan proses menejemen mutu terpadu akan
memberikan kesan bahwa ini bukan arah menuju pekerjaan yang sukses, dan
menungkinkan promosi atau sukses individu secara menyeluruh. Jadi pada dasarnya
karyawan yang berhasil mencapai mutu tertentu harus diakui dan diberi ganjaran
agar dapat menjadi panutan/contoh bagi karyawan lainnya.
6. Pengukuran
Penggunaan data hasil pengukuran
menjadi sangat penting di dalam menetapkan proses manajemen mutu. Jelaskan,
pendapat harus diganti dengan data dan setiap orang harus diberitahu bahwa yang
penting bukan yang dipikirkan akan tetapi yang diketahuinya berdasarkan data.
Di dalam menentukan penggunaan data, kepuasan pelanggan eksternal harus diukur
untuk menentukan seberapa jauh pengetahuan pelanggan bahwa kebutuhan mereka
benar-benar dipenuhi. Pengumpulan data pelanggan memberikan suatu tujuan dan
penilaian kinerja yang realistis serta sangat berguna di dalam memotivasi
setiap orang/karyawan untuk mengetahui persoalan yang sebenarnya.
Prinsip dari sistem TQM adalah
melibatkan semua elemen karyawan mulai dari " Top Management" sampai
dengan pelaksana teknis " Button Up Management". Sistem TQM harus
dimengerti, dipahami dan diterapkan dengan efisien dam efektif dalam semua
aktifitas di lingkungan perusahaan untuk mencapai tujuan, sasaran dan target
produktivitas sesuai dengan kebijakan top management, yang dapat membantu
perusahaan mewujudkan hasil yang berpotensi dari teknologi informasi.
Dalam era informasi sekarang ini,
kepemilikan informasi merupakan hal yang sangat penting dan berharga, namun
jika digunakan dengan tidak bijaksana akan menimbulkan masalah. Suatu teknologi
tidak dapat berjalan dengan sendirinya dalam setiap permasalahan.
4
TQM dapat diterapkan dalam teknologi
informasi apabila memenuhi syarat-syarat berikut:
1.
Setiap
perusahaan/organisasi harus secara terus menerus melakukan perbaikan proses
pada mutu produk dan layanan, sehingga dapat memuaskan konsumen.
2.
Memberikan
kepuasan kepada pemilik, supplier, karyawan dan para pemegang saham
3.
Memiliki
wawasan dan pandangan jauh kedepan dalam meningkatkan profit dari penjualan
produk atau layanan.
4.
Fokus
utama ditujukan pada proses, baru pada hasil.
5.
Menciptakan
kondisi di mana para karyawan dapat aktif berpartisipasi dalam menciptakan
keunggulan mutu.
Oleh karena itu penggunaan teknologi
informasi bagi perusahaan harus disesuaikan dengan kondisi, beberapa penggunaan
teknologi informasi yang dapat diterapkan bagi perusahaan.
1.
Menggunakan
IT untuk meningkatkan jumlah customer dengan memperbesar pasar melalui
internet. Cara yang termudah adalah dengan membuat website, karena sudah banyak
tersedia program-program komputer untuk memudahkan dalam membuat website.
2.
Menggunakan
IT untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Dengan
menggunakan IT perusahaan dapat lebih mudah dalam mencari informasi yang dapat
membantu meningkatkan produknya. Misalnya bertukar informasi dengan pakar yang
secara fisik berlokasi jauh dengan menggunakan email.
3.
Menggunakan
IT untuk meningkatkan kinerja perusahaan/organisasi. Sebagai contoh LAN
intranet dapat dipasang di perusahaan/organisasi untuk mempercepat proses
pertukaran informasi dalam bentuk email dan file sharring.
5
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Berdasarkan
uraian bahasan makalah tersebut
dapat disimpulkan bahwa :
Pada
intinya TQM sangat di perlukan oleh perusahaan karena dapat meningkatkan
qualitas perusahaan
B.
SARAN
Bertolak
dari pembahasan tersebut penyusun
memberikan saran sebagai berikut :
Bagi
pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.
6
DAFTAR
PUSTAKA
Ruky, Achmad S. 2000,
Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
7
TUGAS
SISTEM INFORMASI MANAGEMEN
APLIKASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM
PERUSAHAAN
Dosen : Asmara Yudha, ST.,MM
Oleh
:
1. Bambang Royani
2. Robby rana impakusuma
3. Yunnadi
4. Zeni linggawati
5. Zeli oktadianta
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
JURUSAN
EKONOMI ISLAM
SEMESTER
IIID
0 Response to "TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TMQ) DALAM PERUSAHAAN "
Post a Comment