K A T A
P E N G A N T A R
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi
Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat
tentang Devinisi , Struktur, Bentuk dan Partisipasi dalam Organisasi yang
sengaja penulis pilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan
perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada guru / dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
wssalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
i.
D A F T A R
I S I
KATA
PENGANTAR ……………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………… i
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………………………… 1
B.
IDENTIFIKASI MASALAH .……………………………………………… 1
C.
PEMBATASAN MASALAH ……………………………………………… 2
D.
PERUMUSAN MASALAH ……………………………………………… 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
DEFINISI ORGANISASI ……………………………………………… 3
B.
STRUKTUR ORGANISASI ………………………………………………. 4
C.
BENTUK ORGANISASI ……………………………………………… 5
D.
PERTISIPASI DALAM
ORGANISASI ……………………………………………… 6
BAB
III PENUTUP
A.
SIMPULAN ……………………………………………… 8
B.
SARAN ………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 9
ii
B A B I
P E N D A H U L U A N
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Organisasi bukanlah
hal yang baru, dari zaman hindia belanda organisasi sudah banyak bermunculan
mulai dari yang bersifat agamis sampai politik dengan tujuannya masig – masing.
Baru – baru ini banyak sekali
organisasi yang mendeklarasikan dirinya supaya lebih di kenal luas oleh
masyarakat. Di Natuna sendiri tidak kurang dari 300 organisasi yang telah
berkembang baik itu ormas, LSM ataupun organisasi keagamaan.
Organisasi telah di
atur dalam undang – undang nomor 8 tahun 1985. dengan adanya undang – undang
tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dan dapat
dipertanggung jawabkan segala bentuk
aktivitas organisasi tersebut.
Dalam dunia politik
organisasi mampu menjadi alat untuk mencapai tujuan yang cukup banyak
memberikan manfaat bagi mereka. Organisasi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
judul makalah ini sengaja dipilih karena
menarik perhatian penilis dan sangat sederhana namun mengandung beberapa hal yang belum banyak di katahui.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “
Peranan Pemasaran dan Bentuk – Bentuk Kegiatannya “ terkait dengan judul tersebut penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.
Apakah yang di maksud
Peranan Pemasaran ?
2.
Bagaimana bentuk –
bentuk Peranan Pemasaran ?
1
C. PEMBATASAN MASALAH
Untuk memperjelas ruang lingkup
permasalahan, maka makalah yang dibahas membatasi pada masalah :
1.
Definisi Peranan
Pemasaran.
2.
Mengetahui bentuk –
bentuk Pemasaran.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang dan
pembatasan masalah tersebut, masalah – masalah dapat dirumuskan sebagai berikut
:
1.
Bagaimana Deskripsi
pengertian Peranan Pamasaran ?
2.
Bagaimana Deskripsi
bentuk Peranan Pemasaran ?
2
B
A B I I
P E M B A H A S A N
P E M B A H A S A N
A. DEFINISI ORGANISASI
1.
Definisi Organisasi
Secara Umum
Organisasi
berasal dari bahasa Yunani Oragon atau alat, adalah suatu kelompok dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Definisi Organisasi
Menurut Para Ahli
Menurut para ahli terdapat
beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Ø Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Ø James D. Mooney mengemukakan bahwa
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
Ø Chester I.
Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Ø Stephen P.
Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
3
Organisasi merupakan
proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta
membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi
dalam arti badan, yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Organisasi
dalam arti Bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang
– orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran .
Orang-orang yang ada di dalam
suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa
keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan
mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi
berpartisipasi secara relatif teratur.
4
B. STRUKTUR ORGANISASI
Didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari
unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor
– faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1.
Strategi Organisasi Pencapaian
tujuan.
2.
Perbedaan Tekhnologi
yang diginakanuntuk memproduksi out putakan membedakan bentuk struktur
organisasi.
3.
kemampuan dan cara
berfikir anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.
Besarnya organisasi
dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur
– unsur Organisasi Terdiri dari :
1.
Spesialisasi
kegiatan.
2.
Koordinasi kegiatan.
3.
Standarisasi
kegiatan.
4.
Sentralisasi dan
desentralisasi pembuatan keputusan.
5.
Ukuran satuan kerja.
C. BENTUK ORGANISASI
Bentuk
– bentuk Organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi
Garis
Merupakan
Bentuk Organisasi tertua yang paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri – cirri bentuk organisasi ini yaitu : organisasinya masih kecil, jumlah
karyawannya sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerjabelum tinggi.
5
2. Organisasi
Garis dan Staf
Dianut
oleh Organisasi Besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang
beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang
ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang
kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
3. Organisasi
Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
4. Organisasi
Panitia
Organisasi
dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka
selesailah organisasi tersebut.
Ragam
Organisasi dibedakan menjadi :
1.Organisasi
Statis
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
2.Organisasi
Dinamis
Yaitu kegiatan
yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi, mengadakan
departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
3.Organisasi
Formal
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
4.Organisasi
Informal
Yaitu
kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk
mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana
kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
6
C. PARTISIPASI DALAM ORGANISASI
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun
secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat
berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi
yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui
hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental
atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam
usaha mencapai tujuan.
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi,
bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan
sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam
situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok
dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang
bersangkutan.
1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau
keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya
keterlibatan secara jasmaniah.
2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu
sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol
dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa
“sense of belongingness”.
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut :
1.
Pikiran (psychological
participation)
2.
Tenaga (physical
partisipation)
3.
Pikiran dan tenaga
4.
Keahlian
5.
Barang
6.
Uang
7
Syarat-syarat
dalam partisipasi
Agar suatu
partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan
persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
- Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
- Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
- Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
- Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
- Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
- Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
- Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Partisipasi dalam
organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas
dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang
diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.
8
B A B I I I
P E N U T U P
A.
SIMPULAN
Berdasarkan
uraian bahasan “ Organisasi “ dapat disimpulkan bahwa :
1.
Organisasi berasal
dari bahasa Yunani Oragon atau alat, adalah suatu kelompok dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama.
2. Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.
3. Bentuk – bentuk Organisasi : Organisasi
Garis, Organisasi Garis dan Staf, Organisasi Fungsional, Organisasi Panitia.
4. partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental
atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi
kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam
usaha mencapai tujuan.
B.
SARAN
Bertolak
dari pembahasan Organisasi penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1.
Beroganisasi sudah
diatur dalam undang – undang nomor 8 tahun 1985, maka organisasi sudah
sepatutnya mematuhi peraturan yang berlaku.
2.
Bagi pembaca penulis
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya
makalah ini.
9
D A F T A R P U S T
A K A
Ruky,
Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003, Tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah. Bagian Organisasi Setda Kabupaten Natuna.
10
Makalah Pengantar Manajemen
Dosen : Said Muhammad Rahimin, S.Ag.MM
Oleh :
1. Asih Permaisari
2. Asmaul Husna
3. Bambang Royani
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
JURUSAN EKONOMI ISLAM
SEMESTER ID
2011
0 Response to "MAKALAH DEVINISI ORGANISASI"
Post a Comment