KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala
puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang Teknologi Informasi dalam Perspektif Perusahaan yang sengaja
penulis pilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu
mendapat dukungan dari semua pihak.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada guru / dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
wssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
i.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………
i
DAFTAR ISI ……………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. GELOMBANG INOVASI ................................................…………… 2
B. SINERGI POSITIF
DAN NEGATIF DENGAN
STRATEGI PERUSAHAAN.................................................................... 3
C. HUMAN CENTERED
DALAM MANAGEMENT PERUSAHAAN.............. 4
D. KEAMANAN SISTEM
INFORMASI.......................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN ……………………………………………… 7
B. SARAN ………………………………………………. 7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Era
globalisasi ekonomi di abad ke 21 ditandai dengan adanya proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi. Hal ini turut memberikan pengaruh bagi
Bangsa dan masyarakat Indonesia. Untuk itu, organisasi bisnis baik bisnis
korporasi maupun sektor publik perlu meninjau ulang struktur dan strateginya
untuk meningkatkan daya saing. Upaya peningkatan daya saing ini harus
diperhatikan oleh kalangan pelaku bisnis maupun aparat birokrasi. Para pelaku
bisnis sudah seharusnya mampu menciptakan inovasi secara berkelanjutan agar
mampu mencapai tujuan bisnisnya. Sedangkan dari segi birokrasi, dengan adanya
perbaikan dalam sistem manajemen, aparatur yang profesional dan penggunaan
teknologi secara umum mampu meningkatkan daya saing. Untuk merespon tuntutan
bisnis yang sangat dinamis, maka harus didukung oleh Sumber Daya Manusia,
Teknologi dan finansial yang memadai agar dihasilkan jasa sesuai permintaan dan
juga berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan akan peningkatan daya saing
tersebut, penerapan Teknologi informasi yang tepat akan sangat berguna dalam
suatu organisasi apabila direncanakan dengan baik dalam suatu Perencanaan
Strategis untuk Sistem Informasi.
Dalam
suatu organisasi atau perusahaan, apabila akan dilakukan perubahan secara
komprehensif dalam hal manajerial perusahaan maka harus melakukan
tahapan-tahapan evaluasi yang meliputi proses perencanaan, analisis internal
dan eksternal, menganalisis kebutuhan bisnis dan menentukan strategi bisnis
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Melalui beberapa tahapan ini, akan
dihasilkan suatu Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang berguna untuk
mendukung proses bisnis, mengatasi kendala yang ada, memanfaatkan peluang dan
menghadapi pendatang baru dalam bisnis bagi suatu organisasi dan perusahaan.
Saat
ini Sistem Informasi di Indonesia tengah berkembang pesat. Hal ini dibuktikan
dengan semakin banyaknya peran Teknologi Informasi dalam mendukung
kegiatan-kegiatan baik perekonomian maupun strategi dalam penyelenggaraan
pembangunan yang lainnya. Dengan adanya Sistem Informasi tersebut, maka akan
mendukung kinerja dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas
bagi suatu organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini, Sistem Informasi
digunakan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah mengingat adanya
perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan
1
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. GELOMBANG INOVASI
Gelombang inovasi untuk memanfatkan TI dalam sebuah lembaga.
Gelombang inovasi ini terbentuk sesuai dengan kondisi dan kemampuan lembaga
untuk mengexplorasi fasilitas dan keunggulan TI. Perkembangan Gelombang Inovasi
yakni :
- Gelombang pertama, difokuskan pada pemanfaatan TI untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya. Bagi lembaga yang mulai menerapkan teknologi ini akan melakukan otomatisasi kegiatan rutinnya seperti surat-menyurat, slide presentasi, pembuatan tabel dan neraca Aplikasi perkantoran yang sering digunakan antara lain Word, Excel, Powerpoint dan Acces.
- Gelombang kedua, difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer . Jaringan ini dibangun dengan menghubungkan komputer-komputer menggunakan kebel dan kartu jaringan. Jaringan ini dapat menghemat biaya investasi, khususnya untuk pembangunan laboratorium komputer dan mempercepat distribusi data.
- Gelombang ketiga, difokuskan pada pemanfaatan TI untuk menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi. Seperti sistem informasi Perpustakaan, sistem informasi Penggajian dan lain sebagainya.
- Gelombang keempat, difokuskan pada pemanfaatan TI untuk membantu mengambil keputusan dari data kualitatif. Seperti pembangunan sistem pendukung keputusan untuk menganalisis kinerja dan prestasi pendidik dengan metode AHP dll.
- Gelombang kelima, difokuskan pada pemanfaatan TI untuk memperluas ruang lingkup dan jangkauan konsumen pendidikan lewat pengembangan jaringan internet. Melalui exsplorasi besar-besaran terhadap internet, telah lahir sistem pendidikan berbasis Internet yang mampu menjangkau konsumen pendidikan di luar pasar lokal.
- Gelombang keenam TI, difokuskan pada pengembangan TI yakni pengembangan sistem jaringan tanpa kabel (wireles). Sistem tersebut memungkinkan untuk sesorang mengakses internet melalui kokmputer yang terhubung ke telepon seluler. Bahkan internet dapat langsung diakses melalui ponsel.
Para pengusaha melihat bahwa TI sebagai alat yang sangat
menarik untuk membuat oprasional organisasi yang efesien.
2
Tujuannya adalah
menghapus posisi penyambung komunikasi dari dua tempat yang berkepentingan,
juga menghapuskan batas waktu untuk oprasi internasional dengan konsep real
time.oleh karena itu,perusahaan dapat melayani pelangggannya secara efisien.biaya
yang dikorbankan juga akan lebih rendah karena pengurangan tenaga kerja.
Artinya, TI merupakaaaan salah satu fasilitas lembaga pendidikan yang lebih
tepat dalam melayani pelanggan dan memuaskan pemilik lembaga pendidikan
tersebut(share holder). Hubungan antar lembaga perusahaan juga mengalami
evolusi ataupun revolusi. Jadi, proses perkembangan usaha yang
dilaksanakan melalui TI, hasilnya bisa dipastikan lebih unggul karena formulasi
pola pembelajaransudah dibuat lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan penyedia
maupun pengguna jasa perusahaan.
Dengan perkembangan TI yang demikian cepat dan merambah
kesemua sektor kehidupan manusia,demand terhaadap para ahli TI pun semakin
meningkat. Disamping dampak positif perkembangan TI dalam mengubah
berbagai aspek kehidupan manusia, dampak negatif pun muncul yaitu adanya
pengurangan tenaga kerj, ibarat dua sisi mata uang. Di sisi lain TI
menyediakan banyak peluang pekerjaan dengan kompetensi yang berbeda dari
sembeluny.jadi ,yang diperlukan adalah kompetensi tenaga kerja bidang
keahlian IT.
B. SINERGI POSITIF
DAN NEGATIF DENGAN STRATEGI PERUSAHAAN
Yang maksud dengan
sinerginegatif dan positif antarasisteminformasi dengan strategi perusahaan
adalah kemampuan perusahaan dalam menyajikan informasi. Dikhawatirkan bakal terjadi
sinergi negatif antara sisteminformasi dengan strategi perusahaan jika
kemampuan perusahaan dalam bidang informasi buruk. Hanya saja
mungkintidakakansampai berdampak buruk. Sisteminformasi yangadatidak mampu menyediakan
informasi yang dibutuhkanolehmanajemen untuk membuat keputusan. Dalam konsep sistem
informasi yang sudah dikenal sejak dahulu, informasi sangat berperanstrategis
untuk manajemen dalam membuat
keputusanbisnis, termasuk di dalamnyakeputusan mengenaistrategiperusahaan.
Ketidakmampuansisteminformasi
untuk menyajikan informasi yang dibutuhkantersebutmembawa dampak kepada
strategibisnis perusahaan. Dapat dikatakan bahwa strategi perusahaantidak
meragukan
kita, karenadisusun
denganinformasi yang sangat terbatas. Jikaseandainya iniditambah pula
denganpemahaman penyusunanstrategi perusahaan yangtidak baik, maka lengkapsudah
segala sinergi negatif yang terjadi.
3
Sedangkansinergi
positif adalahsinergi antara sisteminformasi yang baik denganpemahanan strategi
perusahaanyangbaik.Keduanya akan menghasilkansebuahstrategi perusahaanyang baik
dan bisa dipertanggungjawabkan.
Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada bagan berikut :
|
Sinergi positif, kualitas strategi perusahaan
yang dihasilkan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. konsultan hanya diperlukan
sebagtai second opinion.
|
||||
|
Masih dimungkinkan terjadinya sinergi posotif,
misal dengan meminta bantuan jasa konsultan untuk memandu penyusunan strategi
perusahaan.
|
Buruk
Baik
Sisitem informasi di dalam perusahaan
Gambar 1. Matriks sinergi sistem
informasi dan strategi perusahaan.
Matriks yang disajikan pada gambar 1 disusun berdasarkan
pengalaman saya selamamenjadi konsultan
daninstruktur
manajemen di Lembaga Manajemen PPM, dan dikombinasikan dengan
pengalaman
sewaktu menjadi konsultanteknologi informasi di kantor
konsultan KPMG(Klynveld Peat Marwick
Goerdeler) sebelumbergabung dengan Lembaga Manajemen PPM.
Pertanyaan yang muncul adalah,
apakahtidak terlalu naif untuk menilai kualitas strategi
perusahaanyang dihasilkan hanya berdasarkan
duafaktor tersebut, yaitu pemahaman mengenai
strategiperusahaanitu sendiri serta sisteminformasi di
dalamperusahaan.
Untuk dapat menjawab pertanyaantersebut, sebaiknya kitalihat
duluapa yangdimaksuddengan sistem
informasi yang baik.
4
Secarakonseptualdapatdikatakan bahwasistem informasi yang
baikadalah sistem
informasi yang
mampu menyediakan informasi yang relevan, akurat, dapat dimengerti, serta tepat
waktu kepadapihak manajemen sehinggadapat digunakan untuk membuat keputusan.Lebihlanjut,
fasilitas yang tersediapunharus memadai,seperti fasilitassimulasi, dan
sebagainya.Sedangkan pemahaman strategi perusahaanyang baikberarti tingkat pemahaman pihak manajemen
perusahaan mengenai berbagaikonsep
perencanaan stratejik,prosesnya,sertakomitmen yang diberikan. Jika semua
aspekini diperhatikan, rasanya cukup fairuntuk menilai kualitas strategi
perusahaan berdasarkan kedua aspek tersebut.
C. HUMAN CENTERED
DALAM MANAGEMENT PERUSAHAAN
Yang dimaksud
human centered adalah manusia sebagai pusat dalam mengelola berbagai mascan
informasi perusahaan baik menggunakan mesin ataupun daya fikir untuk mendesign
dan mnguraikan informasi perusahaan.
Ada 3 bagian
dalam human centered antaralain :
1.
Manusia mengunakan mesin untuk mengurain informasi
perusahaan.
Maksudnya adalah manusia menggunakan
bantuan mesin dalam menguraikian berbagai macam informasi yang berkaitan dengan
perusahaan seperti komputer dan lain-lain sehingga lebih efktif dan efisien.
2.
Manusia menggunakan daya fikir untuk menguraikan
informasi
Maksudnya adalah manusia menggunakan
fikirannya untuk mengolah informasi-informasi dengan analisis sehingga dapat
tercapai apa yang di inginkan.
3.
Manusia mendesign informasi perusahaan
Maksudnya adalah manusia mendesign berbagai macam informasi
sehingga terbentuk sesuatu yang baru.
D. KEAMANAN SISTEM
INFORMASI
ISMS (information security management system) atau sistem manajemen keamanan informasi
adalah istilah yang muncul terutama dari ISO/IEC
27002 yang merujuk pada suatu sistem
manajemen yang berhubungan dengan keamanan informasi.
Konsep utama ISMS untuk suatu organisasi
adalah untuk merancang, menerapkan, dan memelihara suatu rangkaian terpadu proses dan sistem untuk
secara efektif mengelola keamanan informasi dan menjamin kerahasiaan,
integritas, serta ketersediaan aset-aset informasi serta meminimalkan risiko
keamanan informasi.
5
Standar
ISMS yang paling terkenal adalah ISO/IEC
27001 dan ISO/IEC
27002 serta standar-standar terkait yang diterbitkan bersama oleh
ISO dan IEC. Information
Security Forum juga menerbitkan suatu ISMS lain yang disebut Standard
of Good Practice (SOGP) yang lebih berdasarkan praktik dari pengalaman
mereka. Kerangka manajemen teknologi informasi (TI)
lain seperti COBIT dan ITIL juga
menyentuh masalah-masalah keamanan walaupun lebih terarah pada kerangka tata kelola TI
secara umum.
Information
Security Management Maturity Model (dikenal dengan ISM-cubed atau ISM3) adalah suatu bentuk lain
dari ISMS yang disusun berdasarkan standar-standar lain seperti ISO
20000, ISO
9001, CMM, ISO/IEC 27001,
serta konsep-konsep umum tata kelola dan keamanan informasi. ISM3 dapat
digunakan sebagai dasar bagi ISMS yang sesuai dengan ISO
9001. ISM3 berbasis pada proses dan mencakup metrik proses
sedangkan ISO/IEC 27001 berbasis pada kontrol.
E.
MORAL, ETIKA DAN HUKUM TEKNOLOGI
INFORMASI
Dalam dunia Teknologi Informasi (atau IT/Information
Technology), masalah yang berhubungan dengan etika dan hukum bermunculan,
mulai dari penipuan, pelanggaran, pembobolan informasi rahasia, persaingan
curang sampai kejahatan yang sifatnya pidana sudah sering terjadi tanpa dapat
diselesaikan secara memuaskan melalui hukum dan prosedur penyidikan yang ada
saat ini, mengingat kurangnya landasan hukum yang dapat diterapkan untuk
perbuatan hukum yang spesifik tersebut seperti pembuktian dan alat bukti.
Terdapat dua jenis
peraturan, yaitu peraturan tidak tertulis berupa norma yang berlaku, dan
peraturan tertulis berupa perundang-undangan yang secara resmi disahkan oleh
suatu lembaga yang berwenang. Norma yang berlaku sebenarnya tidak ada kepastian
secara hukum, namun masyarakatlah yang dapat menilai apakah prilaku seseorang
sesuai dengan norma atau tidak. Sedangkan undang-undang jelas mengatur apa saja
yang harus dan tidak boleh dilakukan. Begitu pula dalam teknologi informasi,
terdapat norma yang membatasi seseorang dalam menghadapi teknologi ini berupa
etika dan moral, dan terdapat pula hukum dan perundang-undangan yang mengatur
dengan jelas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
1. Undang-undang Hak Cipta dan Hak atas
Kekayaan Intelektual (HaKI)
Di awal pemerintahan Presiden Megawati
Soekarnoputri telah disahkan dua buah undang-undang, yaitu tentang Paten dan
Merek pada tahun 2001 yang telah disahkan pada tanggal 1 Agustus 2001.
6
Kemudian pada tanggal 29 Juli 2002 kembali
disahkan Undang-undang mengenai Hak Cipta. Dengan demikian, Undang-undang
Perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) meliputi UU RI No. 14 Tahun
2001 tentang Paten, UU RI No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, dan UU RI No. 19
Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Semua perundang-undangan tersebut ditujukan untuk
melindungi hak atas kekayaan intelektual. Pada materi kali ini akan dikhususkan
pada pembahasan mengenai Undang-undang Hak Cipta dalam menghadapi teknologi
informasi.
Perlindungan Hak Cipta tidak diberikan kepada ide atau
gagasan karena karya cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat pribadi
dan menunjukkan keaslian sebagai Ciptaan yang lahir berdasarkan kemampuan,
kreativitas, atau keahlian sehingga Ciptaan itu dapat dilihat, dibaca, dan
didengar.
2. Etika dalam Teknologi Informasi dan
Menghargai Karya Orang Lain
Teknologi informasi (IT), erat kaitannya
dengan teknologi komputer (sebagai perangkat keras/hardware), dan
program aplikasi (sebagai perangkat lunak/software). Keduanya berkembang
begitu pesat akhir-akhir ini. Barang siapa menguasai teknologi informasi, maka
dia tidak akan ketinggalan. Permasalahan yang ada, di satu sisi kebutuhan akan
sistem komputer terus bertambah, di sisi lain daya beli terhadap perangkat baru
semakin menurun, terutama dengan nilai tukar rupiah yang terus merosot.
Sebagian software baru cenderung membutuhkan spesifikasi hardware
yang lebih tinggi dari sebelumnya. Kondisi demikian memancing masyarakat yang
gemar ngutak-atik teknologi informasi untuk melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan norma dan hukum untuk mendapatkan keuntungan dari
tindakannya tersebut.
Tindakan penggunaan teknologi informasi
yang bertentangan dengan moral dan undang-undang yang berlaku dan banyak
dibicarakan saat ini, antara lain:
1.
Hacking/cracking
Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli
barang lewat internet dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa
izin (carding) merupakan contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang
melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka kode program
tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan
menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan
tanpa izin juga merupakan tindakan yang menyalahi hukum.
7
2. Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program
komputer, kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari
pemegang hak cipta merupakan pembajakan, dan masuk kategori kriminal.
Contohnya, ketika seseorang menduplikasi program Microsoft Office, kemudian
diinstalasi tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun memang harga lisensi
program tersebut relatif mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di
Indonesia, namun apabila tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta,
maka pelaku pembajakan yang dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan
konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.
3. Browsing situs-situs
yang tidak sesuai dengan moral dan etika kita
Membuka situs dewasa bagi orang yang belum layak merupakan
tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika. Teknologi internet yang
dapat memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang
beragam, mulai dari tindakan-tindakan positif sampai negatif. Orang yang tahu
akan manfaat internet dan memanfaatkan secara positif akan mendapatkan hasil
yang positif pula, dan begitu juga sebaliknya.
Untuk menanggulangi perilaku di atas, maka dikeluarkanlah
undang-undang. Bagi yang melanggar akan mendapatkan konsekuensi sesuai dengan
apa yang telah dikerjakannya. dan tidak kalah pentingnya dukungan segenap
masyarakat baik itu keluarga, teman, serta lingkungan masyarakat lainnya untuk
mendukung dan menyadari akan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dengan
benar.
Pembajakan software yang sudah menjadi kebiasaan
masyarakat Indonesia ini harus mulai disapu bersih karena akan menyebabkan
hasil karya produk Teknologi Informasi Indonesia tidak diakui dunia
internasional. Untuk menghadapi masalah seperti ini, tergantung kita sebagai
pengguna yang harus pintar-pintar mengatur pengeluaran disesuaikan dengan
kebutuhan. Tidak ada salahnya membeli software yang membutuhkan biaya
lisensi tinggi apabila diperlukan. Namun dengan adanya kemajuan teknologi software
yang tidak terbatas di seluruh penjuru dunia memicu kita untuk mencari dan
terus mencari software dengan biaya murah tapi performance/kinerja
yang tidak kalah dengan software mahal. Bahkan sekarang ini banyak software
yang free atau bebas digunakan tanpa diharuskan membeli lisensi yang
cukup mahal, mengingat keadaan perekonomian kita yang belum begitu membaik.
8
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Pada intinya SI sangat di perlukan oleh perusahaan karena
dapat meningkatkan qualitas perusahaan
B. SARAN
Bertolak dari pembahasan tersebut penyusun memberikan saran
sebagai berikut :
Bagi pembaca penulis
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi sempurnanya
makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta,
PT Gramedia Pustaka Utama.
8
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAGEMEN
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
PERSPEKTIF
PERUSAHAAN
Dosen :
Asmara Yudha, ST.,MM
Oleh :
1. Risma wahyuni
2. Suci nilasari
3. Roki
4. Edi
5. Hazian
6. Ibrahim
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
JURUSAN EKONOMI ISLAM
SEMESTER IIID
0 Response to "TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF PERUSAHAAN"
Post a Comment