KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Manajemen
Puncak dan Tata Kelola Perusahaan yang sengaja penulis pilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada guru / dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar
dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
wssalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
D A F T A R
I S I
KATA PENGANTAR ………………………………
i
DAFTAR ISI ……………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
MASALAH ....…………………………… 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Strategic di Lihat Dari Tahap – Tahap Perkembangan 2
B. Peran
Dewan Komisaris …………………………………… 5
C. Anggota
Dewan Komisaris ........................................................ 6
D. Peran
Penting Komisaris ........................................................ 6
E. Manajemen Puncak
– Direktur Utama / CEO............................................ 7
F. Komisaris
dan Direktur Dari Sudut Pandang Undang – Undang Perseroan
Terbatas ………………………………........... 8
G. Prinsip –
prinsip Tata Kelola Perusahaan..................................................... 9
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN …………………………………… 11
DAFTAR
PUSTAKA
…………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Sejak
tahun – tahun awal pengembangan konsep manajemen strategic, bermunculan lah
berbagai nama, istilah, serta jargot yang berkaitan dengan manajeman strategik.
Para konsultan manajeman menjadi laris karene mereka di sewa untuk merancang
perencanaan strategic perusahaan. Banyak sekali perusahaan dan organisasi
menerapkan perencaan strategis demi
memastikan berjalannya dan perkembangan sesuai dangan yang di rencanakan.
Kantor
konsultan bain dan company, yang sejak 1993 selalu mengadakan surve tentang
alat bantu manajemen perusahaan juga menemukan bahwa perencanaan strategi.
Dalam laporan riset mereka tahun 2007 yang menyurvai 1.201 eksekutif bisnis di
empat benua besar dan menyimpulkan bahwa strategi planning di mana termasuk
berfikir strategic.
Manajemen
strategik seperti
yang kita
singgung pada bab 1 bagian pendahuluan merupakan keputusan dan
tindakan perusahaan yang sangat menentukan kelangsungan berjalanya perusahaan dalam jangka
waktu panjang keputusan-keputusanya berdimensi
luas, berdampak menyeluruh pada
perusahaan. Untuk menerapkan keputusan-keputusan ini perusahaan membutuhkan sumber daya yang
relative besar, yang bila keputusannya salah,
perusahaan akan mengalami masalah yang bias mengancam keberlangsungannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Strategic di Lihat Dari Tahap – Tahap Perkembangan.
Pendekatan
manajemen strategic yang ada sekarang, pada dasarnya sudah mengalami beberapa
fase perkembangan menurut Ansoff dan McDonnel (1990) hinggan tahun 1990
terbentuklah menjadi empat tahapan. Bentuk awalnya di mulai pada tahun 1950 –
an, saat para pelaku pembisnis waktu itu merasa membutuhkan pendekatan yang
sistematis kemana harus mengarahkan bisnis kemasa datang. Sedangkan suatu proses yang di lakukan oleh
seorang manager adalah peencanaan strategi.
Kemudian
seperti di sampaikan oleh Ansoff dan McDonnel (1990), bentuk ke dua mulai
berkembang ke kurun waktu 1970-an, waktu itu telah di sadari bahwa kalau
perusahaan menginginkan kesuksesan secara terus menerus, maka perusahaan
tersebut harus mentrasfortasikan kapabilitasnya yang di miliki dan di sesuaikan
dengan kondisi lingkungan. Jadi proses
perencaan kapabilitas ini di gunakan menyesuaikan yang diperlukan untuk
mendukung dan membentuk strategi baru.
Tahab
yang ke tiga, terjadi pada tahun 1970 – an, pada masa – masa ini para pelaku
bisnis sudah mulai merasakan betapa bahwa perubahan – perubahan yang terjadi di
sekitar atau terjadi pada masyarakat lebih tepatnya dan lingkungan, terjadi
lebih sering dan terkadang sulit di perkirakan. Hal – hal semacam ini memeng
memerlukan suatu penanganan yang dapat membut
perusahaan siap menghadapi dan mengantisipasi perubahan yang terjadi, tahap ini
di sebut issue management, karena di tahap ini mencoba untuk memberikan
prioritas perhatian pada hal – hal yang mengganggu perusahaan.
Tahap
yang ke empat, adalah suatu tahap di mana orang sudah menyadari, meskipun tahap
– tahap yang di lakukan pada tahap – tahap sebelumnya di rasa perlu, ada
resistensi dalam organisasi sendiri untuk menjalan kan strategic. Karene itu,
pada saat ini pembahasan di tekankan pada pengelolaan perubahan – perubahan,
mulai untuk organisasi – organisasi yang sederhana hingga organisasi yang
kompleks.
Perndekatan
yang sistematik dalam mengeloloa perubahan strategi yang tardiri atas ;
Posisi perubahan melalui perencaan
strateggik dan kapabilitas
Respon strategi yang tepat waktu
melalui pengelolaan isu – isu strategic
Manajemen yang sistematis atas
resistensi selama implementasi strategi.
Dengan sudut pandang yang serupa dan
lengkap Wheelen dan hunger (2008) mendefinisikan manajemen strategic sebagai
sekumpulan keputusan dan tindakan managerial yang menunjukan kinerja perusahaan
dalam jangka panjang, keputusan itu meliputi ; perumusan strategi, implementasi
strategi, serta evaluasi dan control”.
Dari beberapa penyataan di atas
dapat di pahami bahwa pengertian dari manajemen adalah manajemen dapat
diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin
semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Strategik adalah
Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang
ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah kemenangan.
Manajemen strategis sendiri
merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat
oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan.
1.
Pentingnya
Manajemen Strategi
Perencanaan
strategi termasuk penggunaan visi dan misi perusahaan merupakan alat bantu dan
teknik yang popular yang di gunakan oleh perusahaan – perusahaan.strategi
planning istilahnya muncul sebagai alat bantu manajemen yang paling luas di
gunakan dan paling memuaskan pelaku bisnis itu secara siknifikan. Sebenarnya
yang ingin di capai oleh perusaahaanyang menjalankan manajemen strategik adalah
perusahaan ingin berhasil dari waktu ke waktu, di tengah berbagai perubahan
perubahan yang terjadi. Suatu perusahaan membutuhkan waktu yang efisien, tepat,
waktu, dan cepat. Tetepai lebih dari itu jika terkait dengan lingkungan dan
masa depan maka mereka harus berfikir sifatnya
strategik, misalnya tentang visi, tentang pilihan cara – cara pencapaiannya,
dan sebagainya.
Jadi
di saat mengambil keputusan strategis melihan bagaimana organisasinya di masa
depan. Ia sekaligus juga menyelasaikan tantangan – tantngan operasional
perusahaan dari waktu kewaktu. Pandanganya harus bersifat menyeluruh.
2.
Gambaran
Manajemn Strategik
Gambaran
menyeluruh ini dapat di gunakan untuk memantau presepektif jauh kedepan. Setiap
sudut pantau bukan dari kita saja yang dapat terpantau tetaoi juga pihak –
pihak di sekitar, baik yang berhubungan langsung dan berpengaruh dengan kita
maupun yang tidak langsung. Dengan ini perusahaan memiliki presepektif jauh
kedepan, tetapi tetap jelas.
Pada
dasarnya ini karena perusahaan menghadapi banyak sekali unsur yang harus di
perhatikan, ada yang tidak jelas atau samar – samar, tetapi ada pula yang
nyata. Untuk melihat secara keseluruhan pelaku bisnis perlu memahami bagaimana
kondisi lingkungan eksternal bisnis, bagaimana perkambangan industry di mana
perusahan berbeda, bagaimana kondisi sosial budaya dengan pengaruh dan segala
perubahannya, perubahan teknologi yang sangat cepat harus juga menjadi
pertimbangannya, bahkan juga peraturan – peraturan dan penerapannya di instasi
pemerintah yang berpengaruh pada bisnis dan kita harus memperhatikan gerak –
gerik pesaing.
Sementara
itu, disisi lainmanajeman para menager juga harus mengamati dan menilai apa
yang terjadi di dalam perusahaan – parusahaan, ada efisiansi yang perlu di
wujudkan. Mereka harus menyediakan berbagai fasilitas demi lancarnya operasi.
Jadi,
perusahaan membutuhkan sebuah upaya sestematik yang biasa di sebut manajemen
strategi, perusahaan membutuhkan keputusan – keputusan dan tindakan – tindakan
yang menentukan kinerja perusahaan dlam jangka panjang.
3.
Karekter
Keputusan Strategik
Sebuah
keputusan kita katakana bersifat strategi, setidakknya bila memenuhi tiga karakteristik,
yaitu jarang di buat, memiliki implikasi yang signifikan dan penting serta
manjadi acuan bagi keputusan – keputusan pada lefel berikutnya. Beberapa
karakter tersebut adalah ;
Jarang, extraordinary, sebuah putusan strategi selalu
memiliki implementasi luas dalam organisasi. Karana itu, ia tidak bisa di ambil
secara sembarangan dengan cukup sering.
Apalagi dimensi waktunya akan memakan waktu panjang.
Signifikan, penting, derajat keputusan strategis selalu
penting dan melibatkan sumberdaya dan komitmen yang besar. Bayangkan kembali
individu di atas yang memilih untuk kuliah di satu program studi di sebuah
perguruan tinggi dan keputusan itu akan berdampak siknifikan padanya.
Berdampak luas, keputusan strategic berdampak dan menjadi dasar bagi
keputusan – keputusan selanjutnya bagi keseluruhan organusasi. Jadi keputusan
yang bersifat strategik akan enjadi landasan bagi keputusan – keputusan lain
yang bersifat oprasional. Adayuga yang mengatakan keputusan diterjemahkan
sebagai lapangan oleh keputusan oprasional.
B.
Peran
Dewan Komisaris
Peran Komisaris,
seperti yang telah disinggung di bagian pendahuluan, memang I tidak mudah.
Komisarislah "benteng" pertahanan terakhir untuk memastikan para manajemen
puncak di sebuah perusahaan telah bekerja sebagaimana mestinya.
Komisaris
adalah merupakan suatu pertahanan tyerakhir untuk memastikan antara manajemen
puncak di sebuah perusahaan telah
berkerja sebagai mana mestinya. Secara umum dalam suatu riteratur manajemen
strategi dan tata laksana perusahaan, tugas – tugas pokok komisaris adalah
sebagai berikut ;
Memonitor, komisaris harus selalu
melihat perkembangan atau progress yang terjadi atas rencana strategis
perusahaan. Bila perlu ia mendorong terjadinya percepatan untuk hal – hal
tertentu
Mengevaluasi dan mempengaruhi,
komisaris mempelajari usulan, keputusan dan tindakan manajemen; menyetujui atau
tidak menyetujuinya, memberikan nasihat dan saran, atau menyampaikan tindakan
alernatif.
Dengan
peran – peran seprti di ata dengan demikian komisais juga mempunyai
tanggungjawab dalam menentut arah perusahaan. Banyak negara – negera di dunia
yang kini menganut asa bahwa tanggung jawab utama para komisaris adalah ;
Menginisiasi dan menentukan,
komisaris dapat menentukan misi perusahaan dan menyatakan pilihan strategik
pada manajemen.
Merekrut dan memberikan manajemen
puncak
Mengontrol dan memonitor
Meninjau dan menyetujui penggunaan
sumber daya
Memerhatikan kepentingan pemegang
saham
Dalam prakteknya tugas ini belum
berjalan atau di lakukan dengan baik oleh para komisaris. Ada komisaris yang
memang sekedar pasang nama saja tanpa sedikit pun terlibat dalam urusan
perusahaan. Sebaliknya, adajuga yang benar – benar aktif, mamantau dan
memastikan perwujudan mis dan pencapainan visi perusahaan.
C.
Anggota
Dewan Komisaris
Pada sebagian perusahaan, anggota
dewan komisarisnya biasanya adalah pihak – pihak yang memiliki hubungan dekat
dengan pemegang saham. Pihak – pihak seperti ini sring di sebut dengan
komisaris internal. Karena salah satu peranannya adalah untuk menjaga peranan
pemegang saham, tentulah pertimbangan ini dapat di mengerti. Namun demikian,
bila perusahaan itu sudah menjadu publik, di mana para pemegang saham sudah
beragam.
Adanya perdagangan itu di perlukan
suatu komisaris eksternal, yang tidak lepas dari konsep “ Agency theority,
yaitu bahwa suatu masalah muncul di perusahaan karena manajamen puncak tidak
mau bertanggung jawab atas keputusan mereka kecuali mereka memiliki jumlah
saham yang cukup banyak di sebuah perusahaa. Artinya, dewan komisaris
membutuhkan orang luar untuk menjamin agar manajeman puncak terhindar dari
tidak mementngkan diri sendiri yang merugikan pemilik saham.
Uraian di atas berbeda dengan
perdagangan yan di sebut sterwardship theory. Teori ini memiliki pandangan bahwa
seseorang eksekutif junior, karena keterlibatannya dengan perusahaan, maka
sebagian pihak internal, ia justru akan
melindungi kepentingan perusahaan.
D.
Peran
Penting Komisaris
Alam
banyak praktiknya para manajemen puncak seringkali sangat dominan dalam
menentukan strategi dan implementasi strategi pada perusahaan, meskipun
demikian, dewan komisaris pun pada dasarnya memiliki peran yang tidak bisa di
abaikan, terutama terkait dengan penentua karakter dari derektur utamadan arah
setrategi perusahaan. Dewan komisris mempunyai pran yang tidak kecil dari sudut
pemilihan manajemen puncak ini.
Dalam
teori “ a theory of board directed strategik change” di cantumkan bahwa dewan
komisaris pada dasarnya berperen signifikan, dalam ;
Ø Menentukan perubahan strategik yang
secara efektif dan selaras dengan strategi korporat.
Ø Menggunakan suksesi direktur utama /
CEO dengan merekut direktur utama dari luar untuk menginisiasi proses perubahan
Ø Memilih direktur utama baru yang
memiliki pengalaman sebelumnya dengan sterategi yang baru, yang nantinya akan
di jalan kan.
Kombinasi dari pertimbangan strategi
dan faktos psikologis dan membuat komisari memeilih direktur utama yang
memiliki pengalaman dengan strtegi korporat, yang sejalan dengan strategi
perusahaan sebelumnya.
E.
Manajemen
Puncak – Direktur Utama / CEO
Manajemen
puncak adalah orang yang berperan dominan dalam perumusan strategik perusahaa.
Mereka memeiliki tanggungjawab untuk mengarahkan tindakan yang akan
merealisasikan rencana strategi yang sudah di rumuskan. Tanggung jawab direktur
utama dan para direktur lainya, sering di anggp menjadi dua hal yang pokok,
yaitu ;
1.
Memimpin
pelaksanaan misi dan memberikn visi strategik
Memimpin
melaksanakan misi di sini maksudnya adalah bahwa direktur utama mengarahkan
semua aktifitas agar perusahaan mancapai tujuannya. Sedangakan, yang di maksud
dengan visi strategi adalah gambaran terbaik tentang seperti apa seharusnya
wujud perusahaan. Inilah yang sering di wujudkan dalam menyatakan visi dan misi
perusahaan. Di mana di harapkan dimana sepuruh kariyawan merasa manjadi bagian
dari misi dan visi tersebut. Hal tersbut baru akan tercipta jika para directur
menunjukan menjadi contoh, dan menularkan ke pada seluruh karyawan. Paa
pemimpin yang bersifat trasformatif ini pada dasarnya mampu membuat para
karyawan berkerja untuk sesuatu yang lebih dari sekedar detail pekerjaan sehari
– hari. Segala prilaku sikap dan nilai – nilai yang di anut, dan segala tindak
– tanduk menjadi acuan dan di contoh oleh karyawan.
2.
Mengelola
Proses Perencanaan Strategi
Manajemen puncak mempunyai peran
penting dalam menyesuaikan proses perencanaan strategik perusahaan. Banyak
sekali yang terjadi, rencana strategik yang sudah di rapatkan alam rapat –
rapat perencanaan, dan di rumuskan untuk di laksanakan, tidak memperoleh hasil
yang memadai, karena lemahnya pengelolaan manajemen puncak. Salah satu penyebab
utamanya adalah peran perancanaan strategi tidak muncul dari unit – unit bisnis
atau devisi – devisi dalam perusahaan. Pendekatan seperti ini di kenal dengan pendekatan
bottom – up. Jadi, tidak Top – down, di mana rencana semuanya di rumuskan oleh
manajemen puncak , sehingga pihak – pihak di unit bisns atau devisi sekedar
melaksanakan saja.
Manajeman puncak tidak memastikan
aktivitas – aktivitas yang di jaankan sesuatu dengan rencana strategi secara
keseluruhan. Pengevaluasian yang di lakukan oleh manajemen pucak atas
implimentasi dari rencna strategik, yang merupakan program dari departemen,
devisi, atau unit usaha harus dengan baik.
F.
Komisaris
dan Direktur Dari Sudut Pandang Undang – Undang Perseroan Terbatas
Di
Indonesia, perturan mengenai tanggungjawab dan peran direksi serta komisaris,
di atur dengan undang – undang nomor 40
tahu 2007, tentang perseroan terbatas. Dalam UU ini, di sebutkan bahwa
komisaris dan direktur adalah organ PT, bersama denga rapat umum pemegang
saham. Direksi di rumuskan di UU PT ini sebagai organisasiperseroan yang
berwewenang dan bertanggung jawab penuh atas perusahaan perseroan untuk
kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili
perseroan baik di dalam maupun di luar pengendalian sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar. Dalam UU PT, ada unsur tugas memelihara, berhati – hati dalam
mengambil keputusan dan pengendalian kondisi perusahaan,
Ini
berarti pemilik perusahaan tidak akan semberangan dalam memilih direkturnya.
Dalam praktiknya permasalahan terkait dengan komisaris sering kali terjadi,
biasanya permasalahan yang muncul adalah ;
Tidak adanya pemisahan yang tegas
antara direksi dan komisris
Meskipun asas pemisahan ini sudah
jelas, namun masih banyak dalam praktiknya pemisahan tersebut tidak berjalan
sebagai mana semestinya.
Komposisi ke anggotaan
Isu yang muncul dari permasalahan
ini adalah menyangkut upaya memastikan agar komposisi keanggotaan komisaris dan
direksi memungkinkan untuk dapat di capai pengambiln keputusan secara cepat,
tepat, efisien, dan berimbang
Proses nominasi yang tidak
transparan
Selain harus memenuhi kreteria
tertentu tersebut dalam proses penunjukan anggota komisaris dan direksi, perlu
di lakukan melalui mekanisme yang formal
Rendahnya independensi
Rendahnya independensi yang
merupakan suatu hal partama bagi komisris dalam menjalankan fungsinya, dapat
mengekibatkan ia menjadi kurang objektif.
G.
Prinsip
– prinsip Tata Kelola Perusahaan
Ada lima prinsip yang kini banyak di
sepakati yaitu ;
Transparasi, bahwa perusahaan harus
menyediakan informasi yang memadai dan relevan serta dapat di akses para
pemangku kepentingan
Akuntabilitas, perusahaan harus
mempertanggung jawapkan kinerjanya secara transparan dan wajar, dan di kelolo
secara ter ukur
Responsibilitas, perusahaan
selakyaknya mengetahui aturan yang berlaku dan melaksanakan secara bertanggung
jawab
Independen, organ – organ yang ada
dalam perusahaan tidak saling mendominasi
Kesetaaan dan kewajiban, bahwa
perusahaan harus selalu memerhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan berdasarkan asas ke setaraan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Peran Dewan Komisaris
Memonitor, komisaris harus selalu
melihat perkembangan atau progress yang terjadi atas rencana strategis
perusahaan
Mengevaluasi dan mempengaruhi,
komisaris mempelajari usulan, keputusan dan tindakan manajemen
2.
Peran
Penting Komisaris
Dalam teori “ a theory of board
directed strategik change” di cantumkan bahwa dewan komisaris pada dasarnya
berperen signifikan, dalam ;
Menentukan perubahan strategik yang
secara efektif dan selaras dengan strategi korporat.
Menggunakan suksesi direktur utama /
CEO dengan merekut direktur utama dari luar untuk menginisiasi proses perubahan
Memilih direktur utama baru yang
memiliki pengalaman sebelumnya dengan sterategi yang baru, yang nantinya akan
di jalan kan.
3.
Permasalahan
yang Sering d Alami komisaris
Dalam praktiknya permasalahan
terkait dengan komisaris sering kali terjadi, biasanya permasalahan yang muncul
adalah ;
Tidak adanya pemisahan yang tegas
antara direksi dan komisris
Komposisi ke anggotaan
Proses nominasi yang tidak
transparan
Rendahnya independensi
Kesetaaan dan kewajiban
B. SARAN
Untuk
menjalankan manajemen puncak seseorang di tuntut untuk memiliki kecakapan dan
wawasan yang beragam, untuk itu untuk menduduki posisi tersebut sese orang di
tuntut memiliki pengalaman – pengalaman yank panjang di bidang ini. Dan untuk
menduduki posisi manajemen puncak ini harus memiliki tanggung jawab besar.
Seorang direktur memiliki tanggung jawab antara lain ;
Memimpin pelaksanaan misi dan
memberikn visi strategic
Memimpin melaksanakan misi di sini
maksudnya adalah bahwa direktur utama mengarahkan semua aktifitas agar
perusahaan mancapai tujuannya
Mengelola Proses Perencanaan
Strategi
Manajemen puncak mempunyai peran
penting dalam menyesuaikan proses perencanaan strategik perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
www.
Wikipedia.com
Ruky, Achmad
S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003, Tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah. Bagian Organisasi Setda Kabupaten Natuna.
0 Response to "MANAJEMEN PUNCAK DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN"
Post a Comment