PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN DI INDONESIA DITINJAU DARI EKONOMI ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

      A.     LATAR BELAKANG MASALAH
Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten yang merupkan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau yang juga merupakan kepulauan terluar di bagian utara Indonesia bagian Barat. Letak geografis yang relatif terpencil dan berbatasan dengan negara – negara tetangga menyebabkan memiliki nilai strategi dari segi ketahanan nasional dan reppresentasi “wajah” Indonesia di mata dunia. Secara geografis Kabupaten Natuna merupakan kabupaten kepulauan yang memiliki hanya 3 % luas daratan, sementara sisanya merupakan laut, sehingga tidak mengherankan bilamana Kabupaten Natuna memiliki potensi perikanan dan kelautan tinggi.
Salah satu nilai strategi Kabupaten Natuna lainnya adalah terdapatnya cadangan migas yang relatif besar. Kegiatan eksploitasi terjadi sejak tahun 1980an hingga saat berkembang dengan pesat dengan dibukanya blok – blok penambangan minyak di sebelah timur dan tenggara kepulauan ini ternyata tidak membawa kemakmuran sebagaimana diharapkan. Menyadari hal ini maka Pemerintah Kabupaten Natuna memandang perlu untuk memeperbaiki kondisi daerah ini melalui upaya – upaya pembangunan yang tidak lagi bertumpu pada potensi Migas, namun berusaha kembali menggali potensi – potensi lain yang lebih memungkinkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Natuna ke arah kemandirian. Pengalaman menunjukan bahwa sebagian besar penduduk di Kabupaten Natuna hidup dari hasil laut ( perikanan tangkap, bididaya ) dan hasil bumi ( seperti cengkah, karet dan kelapa ) memberikan inspirasi bahwa arah pembangunan ekonomi Kabupaten Natuna perlu di bawa ke arah yang lebih mendasar melalui kegiatan – kegiatatan pembangunan guna memperkuat dan menciptakan nilai mtambah pada pilar – pilar ekonomi yang berbasis pada sumber – sumber tersebut.
Kondisi daerah kepulauan dan alam yang berat, menyebabkan pengelolaan pembangunan kabupaten natuna memiliki tantangan sendri, sememtara isu- isu keterbatasan sarana dan prasarana perhubungan menjadi isu utama pembanguan disamping berbagai kendala politik dan struktur sosial yang menjadi warisan penjajah di masa lalu menjadi faktor- faktor yang perlu dpertimbangkan. Sementara kegiatan perekonomian di Kabupataen Natuna lebih bergantung pada arus barang dan jasa yang datang dari daerah – daerah sekitarnya, sehingga harga kebutuhan pokok di Kabupaten Natuna melambung. Pemerintah Kabupaten Natuna sendiri telah berupaya untuk mengatasi kondisi ini dengan mempersiapkan dana penyangga musim utara, namun ternyata di dalam praktiknya masih menghadapi kendala terutama dari sisi mekanisme sehingga upaya ini kurang membawa hasil sebagaimana diharapkan.
Serangkaian tantangan tadi perlu disikapi sebagai bagian dari tantangan pembangunan daeranyang sedianya selalu diperhitungkan di dalam mengembangkan rencana – rencana pembangunan, karena masih banyak peluang dan keunggulan dimiliki oleh Kabupaten Natuna. Salah satu keunggulan yang dimiliki adalah di sektor kelautan dan perikanan. Luas wilyah Kabupaten yang 97 % nya merupakan lautan dan posisi geografisnya menjadikan Kabupaten memiliki potensi yang cukup mampu, selain  perikan tetapi juga sebagai pelabuhan persinggahan karena posisnya yang berada di jalur pelayaran dunia, namun pemanfaatannya masih terkendala biaya dan infrastruktur. Selain itu juga masih terdapat potensi – potensi lain yang sedianya cukup menjanjikan namun tetap membawa peluang sekaligus tantangan.
Oleh karena itu penting agar upaya – upaya untuk membangun perekonomian Kaputen Natuna perlu drumuskan dalam suatu bentuk perencanaan yang komprehensip dan berorientasi pada pola pembangunan yang berkelanjutan serta mampu bertumpu pada keragaman sumber daya lokal. Upaya – upaya pembangunan perekonomian perlu diarahkan untuk mendorong terciptanya nilai tambah yang berorientasi pada daya saing daerah. Tanpa dimiliki daya saing, sulit bagi suatu daerah mampu menciptakan kondisi perekonomian yang baik, sehingga penting bagi Kabupaten Natuna juaga mendorong agar terciptanya daya saing tersebut diimbangi dengan adanya unsur kemandirian daerah.
Menyadari hal tersebut, sebagai mahasiswa yang kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI ) Natuna yang notabennya ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah memandang perlunya adanya suatu perencanaan dalam meningkatan pengembangan industri dan perdagangan di Kabupaten Natuna. Ada beberapa gejala – gejala yang timbul yaitu sebagai berikut :
1.      Sektor industri dan perdagangan di Kabupaten Natuna terkendala dari faktor cuaca dan transportasi
2.      Daya saing terhadap produk masih jauh lebih tinggi dibanding daerah lain padahal produknya sama
3.      Kabupaten Natuna masih bergantung kepada Migas padahal banyak sektor lain yang harus diperhatikan untuk meningkatkan PAD Natuna sendiri.
Berdasarkan gejala – gejala tersebut maka penulis tergerak untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “ Kajian Strategi Pengembangan Industri dan Perdagangan di Kabupaten Natuna”.

B.     Permasalahan

1.      Identifikasi Masalah

·         Langkah yang seharusnya dipersiapkan dalam meningkatkan dan lebih menumbuhkan sektor indutri dan perdagangan
·         Pemerintah selalu berupaya untuk mengatasi dan mengembangkan usaha – usaha di sektor Mikro
·         Pemerintah Daerah harus melihat potensi – potensi yang ada di seluruh wilayah yang tersebar di Kabupaten Natuna
·         Melakukan kajian – kajian yang mendalam terhadap kendala – kendala yang selama ini menghambat perekonomian masyarakat
·         Bekerja sama atau menarik investor  untuk menanamkan modal di Kabupaten Natuna
·         Membuat suatu kajian tentang strategi pengembangan di berbagai sektor seperti industri dan perdagangan
·          

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH (LATAR BELAKANG)

Sesuai dengan judul makalah ini “Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah”, terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan fungsi serta sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program tersebut.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
2. Bagaimana cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?
C. PEMBATASAN MASALAH.

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
a. Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah;
b. Cara-cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah ?
2. Bagaimana deskripsi cara agar perpustakaan sekolah benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ?






BAB II
PEMBAHASAN

Perpustakaan merupakan bagian intergral dari lembaga pendidikan sebagai tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan buku.
Sesuai dengan judul makalah ini, pembahasan meliputi tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan dan sumbangan perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan.
A. TUJUAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH.

Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
2. Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
3. Memperluas pengetahuan para siswa.
4. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
5. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
6. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri.
7. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara menggunakan perpustakaan dengan baik, efektif dan efisien, terutama dalam menggunakan bahan-bahan referensi.
8. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksaanan program kurikulum di sekolah baik yang bersifat kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler.

B. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH.

Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
1. Fungsi Edukatif.
Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah perpustkaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum yang mampu membangkitkan minat baca para siswa, mengembangkan daya ekspresi, mengembangkan kecakapan berbahasa, mengembangkan gaya pikir yang rasional dan kritis serta mampu membimbing dan membina para siswa dalam hal cara menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
2. Fungsi Informatif.
Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan yang bermutu dan uptodate yang disusun secara teratur dan sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam mencari informasi yang diperlukannya.
3. Fungsi Administratif
Yang dimaksudkan dengan fungsi administratif ialah perpustakaan harus mengerjakan pencatatan, penyelesaian dan pemrosesan bahan-bahan pustaka serta menyelenggarakan sirkulasi yang praktis, efektif, dan efisien.
4. Fungsi Rekreatif.
Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
5. Fungsi Penelitian
Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber / obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.
C. SUMBANGAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.

Bila diperhatikan secara jenih, maka perpustakan sekolah sesungguhnya memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :
1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa.
7. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan.
8. Perpustakaan memberikab kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian.
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.
12. Kegairahan / minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya.
13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka.













BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “Peranan Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan di Sekolah” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan perpustakaan sangat menunjang prestasi pendidikan di sekolah.
2. Perpustakaan sangat penting dan harus ada pada setiap sekolah di semua jenjang pendidikan.
3. Pengelolaan perpustakaan harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya
B. SARAN

Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
2. Peran pengelola perpustakaan / pustakawan yang profesional hendaknya mendapatkan bekal yang cukup sehingga menjadi pustakawan yang handal dan profesional.








DAFTAR PUSTAKA

- Buku Pendidikan Kewarganegaraan

0 Response to "PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN DI INDONESIA DITINJAU DARI EKONOMI ISLAM"

Post a Comment

SITEMAP

Contak Us