Komponen
biotik adalah
komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk
hidup dapat digolngkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan
manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup berdasarkan ukurannya digolongkan
menjadi mikroorganisme dan makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang
mempunyai pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan
melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan. Berdasarkan peran
dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Produsen adalah makhluk hidup
yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof).
Proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara
fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.
Konsumer adalah organisme
heterotrof yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan tergantung kepada
organisme lain, baik yang bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumer
biasanya merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung
(herbivora) dinamakan konsumer primer. Hewan yang memakan konsumer primer
dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga terbentuk suatu rantai makanan.
Konsumer terakhir disebut konsumer puncak. Contoh konsumer puncak adalah
manusia.
Dekomposer adalah organisme yang
menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh
produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau
pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur
Setiap makhluk hidup hanya dapat
hidup dan berkembang biak pada lingkungan yang cocok,yang disebut
habitat.Didalam ekosistem,setiap organisme mempunya fungsi dan tugas tertentu
.Hal ini dikenal dengan nisia.Oleh karena itu, komponen biotik ekosistem dapat
dikelompokkan berdasarkan nisia tadi.Secara garis besar ada empat nisia.
Produsen
Produsen yaitu organisme yang
dapat menyusun senyawa organik (mengandung bahan kehidupan) dari bahan
anorganik (tidak mengandung bahan kehidupa) menjadi makananya sendiri. Di dalam
membentuk makananya sendiri, organisme ini dibantu oleh cahaya matahari dan
sering disebut organisme autotrof. Yang termasuk kelompok ini meliputi tumbuhan
hijau, beberapa jenis bakteri dan ganggang biru.
Konsumen
Konsumen meliputi organisme yang
tidak mampu membuat zat makanan sendiri, dan untuk memenuhi kebutuhan
makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini disebut juga organisme
heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusia, hewan, jamur,
dan mikroba. Organisme konsumen dibedakan berdasarkan atas jenis makanannya
menjadi golongan herbivor (pemakan tumbuhan), karnivor (pemakan daging), dan
omnivor (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi:
Konsumen primer, yaitu pemakan langsung produsen
Contohnya adalah semua bangsa herbivora serta omnivora
seperti: sapi, kambing, ulat, tikus, dll.
Konsumen sekunder, yaitu pemakan konsumen primer
Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti:
ayam, katak, ular, trenggiling, harimau, cheetah, dll.
Konsumen tersier, yaitu pemakan konsumen sekunder.
Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti:
hiu, gurita, elang, dll.
Dekomposer
Dekomposer disebut juga perombak
(pengurai), yaitu organisme yang bertugas merombak sisa-sisa organisme lain
untuk memperoleh makanannya. Adanya perombak ini memungkinkan zat-zat organik
terurai dan mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Yang termasuk kelompok
perombak adalah bakteri dan jamur.
Detrivora
Detrivora adalah organisme yang
memakan partikel-partikel organik (detritus). Detritus merupakan hancuran
jaringan hewan atau tumbuhan yang melapuk. Yang termasuk golongan ini adalah
cacing tanah, siput, lipan, keluwing, dan teripang.
Abiotik adalah istilah yang biasanya
digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda-benda mati). Komponen
abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak
hidup. Secara terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di
sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang
berlangsungnya kehidupan organisme tersebut.Beberapa contoh komponen abiotik
adalah air, udara, cahaya matahari, tanah, topografi ,dan iklim.
Air
Hampir semua makhluk hidup membutuhkan
air. Karena itu,air merupakan komponen yang sangat vital bagi kehidupan.
Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air dan tidak ada satupun
makhluk hidup yang tidak membutuhkan air. Meskipun demikian,kebutuhan organisme
akan air tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan
ketersediaan air di suatu daerah, tidak sama antara daerah satu dengan yang
lainnya.
Hal ini juga akan mempengaruhi
cara hidup organisme yang ada di daerah-daerah tersebut. Misalnya hewan yang
hidup di daerah gurun akan memiliki kapasitas penggunaan air yang relatif
sedikit sebagai penyesuaian terhadap lingkungan hidupnya yang miskin air.
Berbagai jenis tumbuhan yang ada juga beradaptasi dengan keadaan tersebut,
salah satunya dengan membentuk daun yang tebal dan sempit sehingga mengurangi
penguapan, contohnya adalah tumbuhan kaktus.
Udara
Udara sangat penting bagi
kehidupan di bumi ini.Oksigen yang kita gunakan untuk bernapas atau
Karbondioksida yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis juga berasal dari
udara. Bahkan bumikita pun dilindungi oleh atmosfer yang merupakan
lapisan-lapisan udara.
Cahaya
matahari
Keadaan udara di suatu tepat
dipengaruhi oleh cahaya matahari,kelembaban, dan juga temperatur (suhu).
Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh suatu daerah akan mempengaruhi
kelembaban atau kadar uap air di udara. Selain itu, cahaya matahari juga
menyebabkan peningkatan suhu atau temperatur udara. Adanya perbedaan temperatur
menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara, sehingga udara mengalir atau
bergerak membentuk angin. Kesemuanya memberikan pengaruh bagi organisme.
Cahaya matahari merupakan sumber
energi utama semua makhluk hidup, karena dengannya tumbuhan dapat
berfotosintesis. Sedangkan keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi
kecepatan penguapan air dari permukaan tubuh organisme. Organisme yang hidup di
daerah panas (suhu udara tinggi dan kelembaban rendah) akan berupaya untuk
mengurangi penguapan air dari dalam tubuh, misalnya onta yang merupakan hewan
khas padang pasir. Sedangkan beruang kutub,karena hidup di lingkungan yang
sangat dingin, beradaptasi dengan memiliki rambut yang tebal.
Selain perbedaan suhu udara juga
bisa menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat perbedaan tekanan. Sehingga
organisme akan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Contohnya pada
tumbuhan. Tumbuhan yanghidup di daerah dengan angin yang kencang, daerah pantai
misalnya,membentuk sistem perakaran yang kuat dan batang yang elastis supaya
tidak mudah patah ketika diterpa angin. Contohnya jenis tumbuhan tersebut
adalah cemara udang.
Tanah
keberadaan suatu ekosistem juga
dipengaruhi oleh kondisi tanah.Bila bumi kita ini hanya berisi batu dan logam,
tanpa ada tanah maka kita tidak akan menjumpai berbagai jenis tumbuhan dan
organisme lainnya.Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis organisme,
terutama tumbuhan. Adanya tumbuhan akan menjadikan suatu daerah memiliki
berbagai organisme pemakan tumbuhan dan organisme lain yang memakan pemakan
tumbuhan tersebut. Coba kalian bandingkan tanah yang subur dengan tanah yang
tandus. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman (pH), tekstur
(komposisi partikel tanah), dan kandungan garam mineral atau unsur haranya.
Topografi
Topografi adalah letak suatu
tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan air laut (altitude) atau
dipandang dari garis bujur dan garis lintang (latitude). Topografi yang berbeda
menyebabkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembaban, tekanan udara,
dan suhu udara, sehingga topografi dapat menggambarkan distribusi makhluk
hidup.
Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata di
suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama (30 tahun), terbentuk oleh
interaksi berbagai komponen abiotik seperti kelembaban udara,suhu, curah hujan,
cahaya matahari, dan lain sebagainya.Iklim mempunyai hubungan yang erat dengan
komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah. Contohnya adalah di daerah yang
beriklim tropis, seperti Indonesia, memiliki hutan yang lebat dan kaya akan
keanekaragaman hayati yang disebut hutan hujan tropis sedang kan di daerah
subtropis hutan seperti itu tidak dijumpai.
0 Response to "KOMPONEN LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK"
Post a Comment