KATA PEGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Tugas ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Tugas ini memuat tentang “PENGOLAHAN DAN
PENGAWETAN IKAN’’ sengaja dipilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak tentang
potensi alam Natuna yang melimpah ruah khususnya sektor kelautan dan perikanan.
Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun tugas ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Penggolongan
jenis ikan...................................................................................
2. Dasar
pengawetan dan
pengolahan...................................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………………...
Kesimpulan………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sebagai negara yang dikelilingi oleh lautan, Indonesia mempunyai
panjang pantai ±81.000 km dengan luas perairan pantainya adalah ± 6.846.000 km. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
potensi yang baik untuk mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan lautnya terutama ikan. Pemanfaatan
ikan kemudian berkembang kearah komersial untuk diekspor dan
diperdagangkan sebagai bahan mentah
dan bahan jadi. Indonesia merupakan salah satu
negara penghasil dan pengekspor ikan yang cukup penting di Asia. Untuk meningkatkan produksi
dan kualitas pengolahan ikan serta memanfaatkan lahan perairan
Indonesia maka upaya pengembangan budidaya ikan laut masih perlu dikaji dan dipelajari. Hasil-hasil
percobaan ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai usaha
pengolahan ikan yang berdaya guna dan berhasil guna. Dalam mengoptimalkan peranan
sektor perikanan ini, pemerintah telah berupaya mendorong masyarakat
seluas-luasnya untuk melakukan kegiatan pembangunan dan pengembangan
subsektor perikanan yang diyakiniakan mampu meningkatkan dan menjadi andalan
perekonomian nasional, khususnyameningkatkan kesejahteraan masyarakat
nelayan.Secara umum maka pemecahan masalah yang akan ditelusuri dalam kegiatan
ini adalah bagaimana pemanfaatan dan pengembangan
teknologi pengolahan ikan yang memenuhi persyaratan
teknis agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.Oleh karena itu
dalam rangka menerapan teknologi budidaya dan alih teknologi pengolahan
ikan di Kabupaten Natuna.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN
Penggolongan hasil perikanan laut berdasarkan
jenis dan tempat kehidupannya :
• Golongan demersal: ikan yg dapat
diperoleh dari lautan yang dalam. Mis. Ikan kod
• Golongan pelagik kecil: jenis-jenis
ikan kecil yanghidupnya di daerah permukaan laut.
Mis. Ikan haring
• Golongan pelagik besar: jenis-jenis
ikan besar yanghidupnya di permukaan laut.
Mis. Ikan tuna
• Golongan anadromus: jenis-jenis ikan
atau hasil perikanan yang mula-mula hidupnya di laut kemudian mengadakan migrasi ke air tawar lalu ke
pertemuannya. Mis. Ikan bandeng, ika salem
• Golongan katradromus: jenis-jenis
ikan atau hasil perikanan yang mula-mula hidupnya di air tawar kemudianmengadakan migrasi ke laut lalu ke
pertemuannya. Mis. Belut laut
• Hasil perikanan berkulit keras (Crustacea):
hasil perikanan yg mempunyai kulit yg keras.
Mis. Udang,kepiting
• Hasil perikanan berdaging lunak. Mis:
cumi-cumi (Cephallopoda), tiram (Echinodermata), kerang (Anadonta)
• Hasil perikanan yg tidak dapat
diidentifikasi dengan jelas: hasil perikanan lainnya yg tidak dapat digolngkan dalam golongan-golongan di atas. Mis. Ubur-ubur
3 persyaratan hasil perikanan laut dikatakan memiliki nilai ekonomis :
• Mempunyai nilai pasaran yang tinggi
• Volume produksi makro tinggi dan luas
• Mempunyai daya produksi yg tinggi
Ciri-ciri khusus suatu bahan yang dapat
berfungsi sebagai bahan pangan:
• Mempunyai nilai gizi tinggi
• Dapat memenuhi selera dan memuaskan rasa
lapar seseorang
• Bersifat aman dan sehat jika dimakan
• Halal
Dasar pengawetan/pengolahan ikan
• Mempertahankan kesegaran dan mutu ikan selama dan
sebaik mungkin.
• Hampir semua cara pengawetan/pengolahan
ikan meninggalkan sifat-sifat khusus pada setiap hasil awetan/olahannya. Hal ini disebabkan oleh
berubahnya sifatsifat, bau (odour), cita rasa (flavour), wujud atau rupa (appearance), dan tekstur (texture) daging ikan.
Tujuan utama proses pengawetan dan
pengolahan ikan
• Mencegah proses pembusukan pada ikan,
terutama pada saat produksi melimpah
• Meningkatkan jangkauan pemasaran ikan
• Melaksanakan diversifikasi pengolahan
produk-produk perikanan
• Meningkatkan pendapatan nelayan atau petani
ikan, sehinngga mereka terangsang untuk melipat gandakan produksi.
Cara-cara pengawetan dan pengolahan pada
pasca panen
perikanan dilakukan berdasarkan pertimbangan
berikut;
• Tubuh ikan mengandung protein dan air cukup
tinggi, sehinggga merupakan media yg baik bagi pertumbuhan bakteri pembusuk dan bakteri mikroorganisme lain.
• Daging ikan mempunyai sedikit tenunan
pengikat (tendon), sehingga proses pembusukan pada daging ikan lebih cepat dibandingkan dengan produk ternak atau hewan lainnya
• Produksi ikan bersifat musiman, terutama
ikan laut. Kadang produksi melimpah dan kadang rendah
• Kebutuhan manusia akan ikan tidak pernah
mengenal musim.
Keuntungan mengkonsumsi ikan dibandingkan produk hewani lainnya :
• Perairan indonesia yang sangat luas masih
memungkinkan untuk pemenuhan kebutuhan
protein hewani melalui pemanfaatan sumberdaya
perikanan
• Kandungan protein pada daging ikan cukup
tinggi (20 %). Mempunyai nilai
biologis yg tinggi.
• Daging ikan relatif
lunak karena hanya mengandung sedikit tenunan pangikat
(tendon) sehingga lebih mudah dicerna olehtubuh
• Daging
ikantidak berbahaya bagi manusia, juga bagi orang-orang yg kelebihan kolesterol
• Daging
ikan mengandung sejumlah mineral yg sangat dibutuhkan tubuh manusia: K, Cl, P, S, Mg, Ca, Fe, dll.
Juga mengandung vitamin A dan D
sehingga dapat menunjang kesehatan mata, kulit dan proses pembentukan tulang, terutama pada anak
balita
• Ikan
dapat dengan cepat dan mudah disajikan dalam berbagai bentuk olahan
• Harga
ika relatif lebih murah bila dibandingkan dengan sumber protein hewani lain
• Daging
ikan dapat diterima oleh segenap lapisan masyarakat, baik ditinjau dari segi kesehatan, agama, suku bangsa,
maupun tingkat perekonomian.
Proses pengolahan
dan pengawetan ikan dapat
dilakukan dengan cara:
1. Menggunakan suhu rendah
Bakteri pembusuk hidup diligkungan bersuhu 0
– 30°C. bila suhu diturunkan dengan cepat maka aktivitas bakteri akan terhambat atau berhenti sama sekali.
2. Menggunakan suhu tinggi
Aktivitas bakteri pembusuk dapat dihentikan
dengan suhu tinggi (80 – 90 ° C). Mis ikan asap dan ikan kaleng.
3. Mengurangi kadar air, dapat dilakukan
dengan cara:
• Menggunakan udara panas; penjemuran, oven
atau alat pengering khusus (mechanical drier)
• Menggunakan proses osmosa; konsentrasi
(tekanan osmotik) air di dalam dan di luar tubuh ikan berbeda, mis proses penggaraman
• Menggunakan tekanan; tekanan mekanis misal:
pada kecap ikan, tepung ikan.
• Menggunakan panas; pengasapan dan perebusan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a.
Sektor Kelautan dan Perikanan khususnya
di Kabupaten Natuna harus lebih di kembangkan demi kesejahteraan masyarakat
b.
Dengan adanya pengolahan ikan akan
meningkatkan PAD dan mengurangi tingkat penggangguran di Kabupaten Natuna
c.
Membuka kesempatan seluas luasnya
bagi para pengusaha mikro maupun makro untuk ikut berpartisivasi dalam
meningkatkan produksi sektor perikanan
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya. Balai Budidaya Air Payau Takalar. _____.
2008b. Kajian Beberapa Strain Perikanan.
0 Response to "MAKALAH PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN"
Post a Comment