SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM
KONTEMPORER
MAZHAB PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Oleh Drs. Heri
Sunandar, MCL. PhD.
Baqir As Sadr
(mazhab iqtishaduna)
|
Mainstream
|
Alternatif Kritis
|
1.
Ilmu
ekonomi konvensinal tdk sejalan dengan Islam.
(karena asas dari ekonomi konvensional
/kapitalis ataupun ek. Sosialis adalah berdasarkan kepada filsafat dan
pemikiran kapitalis atau sosialis itu sendiri, bukan dari filsafat islam.
Sumber rujukannya juga jelas tidak berdasarkan kepada al-qur’an dan sunnah,
jadi secara mendasar ia bukan berasal dari akar filsafat dan sumber yang
islami, bagaimana mungkin buahnya akan sesuai dengan Islam)
2.
Menolak
pendapat yang mengatakan bahwa
sumberdaya tak terbatas dan
keinginan tidak terbatas.
(menurut mazhab ini, sumber daya yang ada di muka bumi ini sangat
terbatas, tetapi keinginan manusia tidak berbatas. Dalam pandangan
mazhab ini semua kebutuhan manusia bahkan makhluk Allah swt dimuka bumi telah
dicukupkan oleh Allah swt dan tersedia dengan cukup di muka dunia).
3.
Masalah
ekonomi yang utama adalah masalah distribusi, bukan konsumsi dan bukan pula produksi.
(menurut mazhab ini, masalah ekonomi sekarang dan akan datang bukanlah karena
faktor kurangnya sumber daya yang ada tetapi masalah distribusi
kekayaanlah yang tidak adil dan tidak
merata).
4.
Tokoh
: Baqir as-Sadr, Abbas
Mirakhor, Baqir al-Hasani, Kadim as-Sadr, Iraj Toutounchian, Hedayati dll
|
1.
Setuju
bahwa sumberdaya terbatas
dan keinginan manusia tidak terbatas.
(sumber daya yang tersedia oleh alam ini
sangat terbatas, sementara itu keinginan manusia tidak terbatas). Catatan :
mazhab ini ada kemiripan dengan konsep konvensional yang tidak membedakan
antara kebutuhan/keperluan (need) dengan keinginan (want).
2.
Pilihan
(kebasan memilih) harus dipandu
oleh Islam.
(the freedom of choice /
kebebasan memilih dan memutuskan sesuatu harus berpandukan kepada nilai-nilai
Islam).
3. Pandangan
mazhab ini lebih terfokus kepada islamisasi nilai-nilai yang terkandung dalam
sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, sehingga semua konsep-konsep ekonomi
yang tidak bertentangan dengan Islam diadopsi sebagai ilmu ekonomi Islam yang
kemudian dikembangkan menjadi konsep ekonomi Islam yang baru setelah
ditambahkan nilai-nilai Islam ke dalamnya, misalnya zakat, sadaqah, keharaman
riba, larangan gharar, larangan maisir, dll.
4.
Tokoh:
M. Umer Chapra, MA Mannan, M. Nejatullah Siddiqi, IDB.
|
1. Ekonomi Islam (termasuk juga kapitalis dan sosialis harus dikritisi).
Menurut mazhab ini, ekonomi islam yang ada sekarang belum final, masih harus dikembangkan dan dikritisi, karena masih dalam proses menentukan
jadi dirinya sendiri.
2. Baqir dianggap menghancurkan yang lama
dengan yang baru. Menurut mazhab ini mazhab Baqir Sadr itu terlalu berlebih-lebihan
dengan menolak semua paradigma ilmu ekonomi modern yang telah dibangun
ratusan tahun, padahal apa yang ada pada sistem ekonomi modern sekarang ada
juga kebaikannya dan tidak terkecuali banyak juga yang mungkin sesuai dengan
al-Qur’an dan Sunnah.
3. Mazhab
Mainstream dianggap jiplakan
ekonomi barat yang formulnya adalah: (ekonomi-neoklasik – riba + zakat).
4. Tokoh: Timur Kuran, Jomo, Muhammad Arif.
|
Penjelasan:
Setelah
kemunduran Islam yang luar biasa dalam berbagai aspeknya, maka hampir tidak ada negara yang menerapkan sistem
ekonomi Islam secara sempurna dan utuh (kaffah). Pada akhir ini telah
berkembang berbagai lembaga keuangan islam, namun hanya terbatas pada sektor
tertentu. Namun perwujudkan lembaga-lembaga keuangan Islam tersebut telah
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam rangka menghilangkan pengaruh
sistem ribawi (interest) dalam sistem ekonomi nasional di negara Muslim atau
negara Islam. Namun disisi lain distribusi kekayaan suatu negara Islam dan
mayoritas umat Islam masih belum merata dan adil serta belum dapat dimanfaatkan
secara maksimal.
0 Response to "Sejarah Pemikiran Islam Kontenporer"
Post a Comment