Perbandingan
ekonomi mikro Konvensiosnal dan Syariah
OLEH DR. HERI SUNANDAR,
MCL.
Ilmu Ekonomi Mikro adalah penerapan ilmu ekonomi dalam perilaku individual
sebagai konsumen, produsen maupun sebagai tenaga kerja, serta implikasi
kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi perilaku tersebut. Sedangkan Ilmu
Ekonomi Makro adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian secara keseluruhan (agregat).
Salah satu kelemahan ilmu ekonomi konvensional adalah tidak adanya hubungan yang jelas antara tujuan-tujuan makroekonomi dan mikroekonomi-nya. Ilmu Ekonomi Islam berusaha mengatasi kelemahan ini dengan membangun fondasi mikro bagi makroekonomi-nya. Namun usaha ini belum sepenuhnya terpenuhi, ilmu mikroekonomi Islam masih meraba-raba di permukaan dan baru membicarakan sejumlah konsep kunci, diantaranya soal self-interest, kepentingan sosial, kepemilikan individu, preferensi individu, mekanisme pasar, persaingan, laba, utilitas dan rasionalitas. Konsep-konsep ini secara bahasa sama dengan yang dikemukan ekonomi konvensional/kapitalis sehingga cenderung memberi kesan tidak ada perbedaan, tetapi sebenarnya landasan filosofis pandangan dunia Islam (islamic world view) telah memberikan makna dan signifikansi yang berbeda.
Pada dataran teoritis, ada beberapa pokok bahasan ilmu mikroekonomi yang telah menjadi kajian dari sudut pandang ilmu ekonomi Islam, diantaranya adalah:
1. Asumsi
Rasionalitas dalam Ekonomi Islami
-
Perluasan
konsep Rasionalitas melalui persyaratan transitivitas dan pengaruh infak (sedekah)
terhadap utilitas.
-
Perluasan
spektrum utilitas oleh nilai Islam tentang halal dan haram
-
Pelonggaran
persyaratan kontinuitas, misal permintaan barang haram ketika keadaan darurat.
-
Perluasan horison waktu (kebalikan konsep time
value of money)
2. Teori Permintaan Islami
- Peningkatan
Utilitas antara barang halal dan haram.
- Corner Solution
untuk pilihan halal-haram.
- Permintaan barang
haram dalam keadaan darurat (tidak optimal).
3. Teori Konsumsi Islami.
-
Konsumsi
Interporal dalam Islam
-
Hubungan
terbalik riba dengan sedekah
-
Hubungan
terbalik rasio tabungan dengan konsumsi akhir
-
Investasi
Tabungan
4. Teori Produksi Islami
-
Perbandingan
pengaruh sistem bunga dan bagi hasil terhadap biaya produksi, pendapatan, dan
efisiensi produksi.
5. Teori Penawaran Islami
-
Perbandingan
pengaruh pajak penjualan dan zakat perniagaan terhadap surplus produsen.
- Internalisasi Biaya Eksternal.
- Internalisasi Biaya Eksternal.
-
Penerapan Biaya Kompensasi, batas ukuran, atau
daur ulang.
- Mekanisme Pasar Islami
-
Mekanisme
pasar menurut Abu Yusuf, al-Ghazaly, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun.
-
Mekanisme
pasar Islami dan intervensi harga Islami.
-
Intervensi
harga yang adil dan zalim (versi Ibnu Taimiyah).
- Distorsi Pasar Perpektif Islam
- Distorsi Permintaan dan penawaran (Ba’i Najasy,
Ikhtikar)
- Tadlis/penipuan dan Taghrir/ketidakpastian (
kuantitas, kualitas, harga, waktu)
- Efisiensi Alokasi dan Distribusi Pendapatan
- Infak dan maksimalisasi utilitas.
- Superioritas sistem ekonomi Islam
Diskursus ilmu mikroekonomi ini masih memiliki
kekurangan mendasar karena seringkali diadopsi dari model yang dipergunakan
dalam ekonomi konvensional sehingga tidak selalu sesuai dengan asumsi
paradigmatiknya. Lebih-lebih lagi, pengujian empiris terhadap model-model ini
tidak mungkin dilakukan sekarang karena tidak adanya sebuah perekonomian yang benar-benar
islami atau yang mendekatinya, dan juga tidak tersedianya data yang diperlukan
untuk pengujian tersebut. Sangat sedikit kajian yang memperlihatkan bagaimana
aktivitas perekonomian muslim beroperasi pada zaman dahulu. Bahkan kajian
empiris terhadap masyarakat muslim modern di negara-negara muslim maupun
nonmuslim dari perspektif Islam juga amat jarang.
Namun demikian, ini tidak berarti mengurangi minat
dan semangat kita mengembangkan ilmu Ekonomi Islam. Kerangka hipotesis yang
telah terintis dapat berfungsi sebagai tujuan yang berguna dalam menyediakan
bangunan teoritis bagi ilmu Ekonomi Islam dan mengidentifikasi keunggulan dan
kelemahan suatu perekonomian islam, ketika kelak hal itu telah dipraktekkan di
suatu negara. Hanya dengan mengembangkan mikroekonomi yang sesuai dengan
paradigma Islamlah yang akan meneguhkan identitas unik Ekonomi Islam. Oleh
karena itu, “Konstruksi teori mikroekonomi di bawah batasan-batasan Islam
merupakan tugas yang paling menantang di depan ilmu Ekonomi Islam”.
0 Response to "Perbandingan Ekonomi Mikro Konvensional dan Syariah"
Post a Comment